Sidang Kabinet Terakhir Jokowi-JK di Istana Negara, Klaim Mampu Atasi kemiskinan

Sidang Kabinet Terakhir Jokowi-JK di Istana Negara, Klaim Mampu Atasi kemiskinan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para menterinya pada sidang kabinet terakhir periode kepemimpinannya 2014-2019. Sebelum mendengarkan laporan terkait evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJMN) 2014-2019 dan persiapan APBN 2020 oleh menteri terkait, Jokowi mengawali sambutannya dengan berpamitan kepada para menterinya. "Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya selama lima tahun ini dalam membantu saya dan Bapak Yusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program-program prioritas kita bersama," katanya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (3/10). Jokowi pun mengungkapkan, pada awal pembentukan kabinet kerja, dia pernah menyampaikan bahwa semua menteri mengembang visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, sehingga semua strategi pembangunan dibangun dalam satu jalur. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, dia mengemukakan pemerintah berhasil meletakkan fondasi pembangunan dengan arah Indonesia sentris, bukannya Jawa sentris. Misalnya dalam hal pembangunan infrastruktur yang diakuinya menjadi modal awal dalam melaksanakan pembangunan lainnya ke depan. Dalam sidang terakhir tersebut, sejumlah menteri dan kepala lembaga yang hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Kepala BKPM Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. Rapat Terakhir Dalam sidang kabinet terahir kalinya, Jokowi membeberkan sejumlah keberhasilan pemerintah selama lima tahun terakhir atau periode 2014-2019. Ia menyebutkan pemerintah telah melakukan reformasi di sejumlah bidang mulai dari infrastruktur, fiskal, perizinan, hingga perlindungan sosial. "Saya melihat selama lima tahun ini kita telah menyusun sebuah pondasi bagi arah pembangunan nasional agar lebih tangguh lebih produktif lebih merata," kata Jokowi di Istana Negara, Kamis, 3 Oktober 2019. Dalam sidang kabinet paripurna terakhir masa pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019 ini, Presiden menyatakan infrastruktur sudah dibangun dengan arah Indonesiasentris. Tak hanya itu, pemerintah juga telah melakukan reformasi di program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan, terutama kepada masyarakat 40 persen terbawah. Meski reformasi struktural telah dilakukan secara besar-besaran pada periode pertama kepemimpinannya, dia mengakui bahwa hal tersebut masih menyisakan sejumlah pekerjaan besar yang akan dilanjutkan pada periode kedua. Dalam lima tahun ke depan, dia berjanji akan banyak prosedur dan aturan yang dipangkas demi meningkatkan daya saing Indonesia di mata rantai ekonomi dunia. "Saya melihat banyak hal yang telah berjalan karena itu kehandalan proses eksekusi, efektivitas proses delivery harus menjadi penekanan dalam rancangan RPJMN tahun 2020-2024," ucap Jokowi. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada para menteri dan pimpinan lembaga dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019. "Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua menteri, semua kepala lembaga atas kerja kerasnya selama lima tahun ini," katanya. Menurut Jokowi, para menteri dan kepala lembaga telah sangat banyak membantu dirinya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam mencapai visi dan program prioritas. Ia tidak memungkiri masih adanya beberapa pekerjaan rumah yang belum terselesaikan disebabkan keterbatasan pemerintah.(bis/tmp)

Sumber: