Tetap Ngotot di Rumah Sendiri
Marc Marquez siap ambil risiko. Akan membalap mati-matian demi mendapat poin sempurna di MotoGP Aragon, Minggu (22/9) malam. Ia datang ke Sirkuit Aragon, Alcaniz, Spanyol dengan konfidensi berlipat. Kemenangan penuh emosi yang dia dapatkan pada balapan sebelumnya di Misano menjadi salah satu pemicunya. Selain itu, GP Aragon menjadi balapan kandang buat Marquez. Situasi itu memberikan energi ekstra buat kakak kandung pembalap Moto2, Alex Marquez. Tempat tinggalnya di Cervera hanya berjarak sekitar 200 kilometer. Bisa ditempuh dalam 2 jam perjalanan darat. Dengan begitu, Marquez sudah tidak sabar kembali mengaspal untuk memperpanjang rekor kemenangannya di Aragon. Sejak naik di kelas premier, Marquez sudah empat kali merasakan kemenangan di Aragon. Bahkan dalam tiga musim beruntun dia berturut-turut menyegel victory di sana. "Kami sedang memimpin di Kejuaraan, tetapi itu tidak akan mengubah pendakatan kami untuk akhir pekan ini. Kami tetap berjuang dan mencoba untuk mencapai hasil maksimal," terangnya dikutip situs resmi Repsol Honda. Kini, pembalap 26 tahun itu leading 93 poin dari pesaing terdekatnya, Andrea Dovizioso dari Ducati. Dia berpeluang menggamit kemenangan musim ini lebih cepat sebelum semua seri berakhir. Salah satu upaya terdekatnya yakni kembali memimpin pada balapan di Aragon akhir pekan ini. Kans Honda back-to-back meraih podium pertama dalam dua balapan terakhir juga sangat terbuka lebar. Performa RC213V begitu solid. Salah satu buktinya ketika Marquez mampu mengalahkan Fabio Quartararo saat lap terakhir di GP San Marino, Misano (15/9). Di sisi lain, Quartararo berpotensi menjadi ancaman buat Marquez akhir pekan ini. Meskipun menggunakan spesifikasi motor yang paling rendah ketimbang pembalap Yamaha yang lain, Quartararo membuktikan dirinya cukup solid untuk bisa bersaing di papan atas. Musim ini, dia sudah tiga empat kali naik podium. Masing-masing berakhir di posisi runner up dan podium ketiga. Belum lagi, performa dia ketika sesi kualifikasi cukup dahsyat. Total, tiga kali dia memimpin start sebagai peraih pole position. Sementara itu, race di Aragon juga menjadi balapan kandang delapan pembalap yang tampil di MotoGP musim ini. Salah satunya yakni Jorge Lorenzo, rekan setim Marquez. Di musim pertamanya bersama Repsol Honda dia belum mendapatkan performa terbaiknya. Hingga seri ke-13 musim ini, belum sekalipun Lorenzo finis di jajaran 10 besar. Lorenzo sempat absen dalam empat balapan dan baru kembali di GP Inggris. "Tujuan kami adalah memperpendek jarak dari pembalap terdepan, saya juga meningkatkan kondisi fisik dan bisa finis lebih baik dari Silverstone dan Misano," katanya Tiga musim terakhir, GP Aragon selalu berpihak kepada Repsol Honda. Lewat jagoan mereka Marc Marquez. Honda selalu berpesta di akhir balapan. Potensi serupa bisa terjadi pada balapan Minggu (22/9) malam. Race kali ini juga menjadi istimewa buat rider 26 tahun tersebut. Sebab, Marquez akan melakoni balapan ke-200 kalinya sejak debutnya di kelas 125cc pada 2008. Momentum juara di GP San Marino akhir pekan lalu juga menjadi motivasi buat dia. Selain itu, GP Aragon merupakan balapan kandang buat kakak kandung Alex Marquez. Di sisi lain, Yamaha harus menjadi pesakitan dalam dua musim terakhir di Aragon. Mereka tidak kebagian podium. Terakhir kali rider Yamaha naik podium di Aragon yakni pada 2016. Ketika itu, Jorge Lorenzo finis kedua disusul rekan setimnya, Valentino Rossi di posisi ketiga. Yamaha sebenarnya punya sejarah bagus di sirkuit sepanjang 5,078 kilometer tersebut. Sejak kembali di kalender MotoGP pada 2012, Tim Garpu Tala sudah dua kali mencuri pesta kemenangan Honda di Aragon. Lewat Lorenzo pada musim 2014 dan 2015. Rossi terang-terangan menyebut Aragon sebagai sirkuit yang menyulitkan buat timnya. "Kami selalu kesulitan di sini, tetapi kali ini kami tiba dengan hasil balapan yang cukup bagus sebelumnya," kata pembalap veteran 40 tahun itu dalam situs resmi Yamaha Racing. Pernyataan realistis Rossi itu mengacu hasil balapan di Misano akhir pekan lalu. Di mana empat rider Yamaha berada di lima besar pembalap tercepat. Sayangnya, pesta Yamaha berakhir ketika Fabio Quartararo dari tim satelit, Petronas Yamaha kehilangan posisi terdepan di lap terakhir. Sementara itu, balapan akhir pekan ini juga menjadi home race buat Vinales. Menurut Team Director Monster Yamaha Massimo Meregalli GP Aragon menjadi seri yang cukup signifikan sebelum terbang jauh ke Buriram, Thailand. "Maverick membuat momentum yang bagus, bisa naik podium ketiga secara beruntun dan dia kembali ke sirkuit yang dia suka, di Aragon," terangnya. Melihat performa M1 dalam tiga seri terakhir, Yamaha berpotensi menjadi pesaing Honda pada balapan kali ini. (nap)
Sumber: