Ruang Terbuka Hijau Sambut Tamu di Jongjing
TIRTAYASA – Tanah lapang menuju pintu masuk lingkungan RT 05 RW 02, Kampung Jongjing, Desa Kemanisan, Kecamatan Tirtayasa, dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Pemerintah desa dan warga berencana menatanya sebagai persiapan Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Penjabat (Pj) Kepala Desa Kemanisan Haeruzaman mengakui jika ada penggantian kampung yang ditunjuk mengikuti perlombaan dengan total hadiah Rp900 juta tersebut. Pemerintah Desa Kemanisan awalnya menunjuk Kampung Penyelagan. Namun karena berbagai pertimbangan, pihaknya akhirnya menunjuk Kampung Jongjing. “Tadinya memang di Penyelagan. Tapi karena kita (Pemerintah Desa Kemanisan-red) melihat Jongjing lebih mudah ditata, jadi kita putuskan ganti,” tegas Haeruzaman kepada Radar Banten, Selasa (17/9). Ia menjelaskan, alasan lain penggantian dari Kampung Penyelagan menjadi Jonjing, juga karena wilayah Jongjing lebih kecil dibandingkan luas Penyelagan. Keberadaan tanah lapang di Jongjing pada bagian depan perkampungan juga menjadi pertimbangan Pemerintah Desa Kemanisan. ”Nanti, pintunya masuknya, kita buat gapura. Ditanami tanaman. Paling, nanti kita tata agar menarik,” jelasnya. “Lokasinya (Jongjing-red) memang strategis dibanding dengan kampung lain. Kampung Jongjing lapang. Jadi, pas,” sambung Haeruzaman. Haeruzaman mengaku jika warga Jongjing masih aktif bergotong royong. Begitu pula dengan warga kampung lain di Kemanisan. Penilaiannya ini terlihat dari pengerjaan perbaikan jalan desa yang melibatkan warga. Sementara itu, Ketua RT 05 RW 02, Kampung Jongjing, Nasir mengaku kaget sekaligus bangga ketika mendapat kabar bahwa kampungnya menjadi utusan Pemerintah Desa Kemanisan dalam perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten itu. “Kehormatan dan tantangan. Kita akan membuat gapura selamat datang dan membersihkan lingkungan,” tukasnya. Dari sisi keamanan lingkungan, menurut Nasir, warganya terlibat. Secara bergilir sesuai jadwal, warga rutin melaksanakan ronda malam. Warga pun selalu berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas dan babinsa, terlebih jika terjadi persoalan keamanan. “Alhamdulillah, jadwal ronda berjalan rutin,” katanya. Pengelolaan sampah di RT 05 RW 02, Kampung Jongjing, diakui Nasir, masih tradisional. Warga kampung ini memusnahkan sampah dengan dibakar. “Ke depan, mudah-mudahan ada perubahan. Kita sudah mengusulkan ada penampungan sampah sementara,” tandas lelaki yang berprofesi sebagai guru itu. (fdr/don/ags)
Sumber: