Warga Ciruntengirang Hiasi Pagar dengan Origami
ANYAR – Origami menjadi pilihan pengurus dan warga RW 03, Kampung Ciruntengirang, Desa Bandulu, Kecamatan Anyar. Hasil seni melipat kertas itu digunakan untuk menghiasi pagar setiap rumah warga. Pagar juga akan dicat dengan bermacam warna. Untuk menghadapi Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019, Ketua RW 03, Kampung Ciruntengirang, Saluri mengaku, sudah dua kali melaksanakan gotong royong, sejak Agustus 2019. Pengurus lingkungan di Ciruntengirang bersama warganya, baik bapak-bapak, ibu-ibu, maupun pemuda bahu-membahu membersihkan kampung. Warga juga mencari bambu untuk memagari rumah-rumah di Ciruntengirang. “Setiap rumah kita pasang pagar. Dananya secara swadaya, pemuda yang mengelola,” jelas Saluri kepada Radar Banten, Minggu (8/9). Origami untuk menghias pagar, ujar Saluri, akan dibuat oleh para pemuda Ciruntengirang. Menurut Saluri, warganya juga berencana menghiasi pos ronda dengan cat warna-warni agar terlihat lebih menarik. Di Ciruntengirang, ada tiga pos ronda. Jadwal ronda malam juga akan disusun oleh pengurus lingkungan. Selama ini, warga yang ronda malam melakukannya secara sukarela tanpa terjadwal. Pengamanan lingkungan itu aktif dilakukan oleh warga Ciruntengirang. Tiga pos ronda, sebut Saluri, setiap malam selalu ramai oleh warga. “Yang jaga siapa aja yang mau tanpa ada jadwalnya,” tegas Saluri. Disinggung tentang persyaratan Lomba Kampung Bersih dan Aman, Saluri tidak menampik belum bisa memenuhinya. Syarat lomba adalah setiap lingkungan RW wajib memiliki tempat pembuangan sampah (TPS), kelompok pemuda sadar hukum, kelompok sadar lingkungan, dan siskamling yang aktif. “Nanti kami lengkapi keempat persyaratan itu,” ujarnya. Ketua RT 01 RW 03, Kampung Ciruntengirang, Muhfid menambahkan, warganya sangat antusias mempersiapkan kampungnya mengikuti perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten itu. Katanya, warga Ciruntengirang berjumlah 350 jiwa dari 170 kepala keluarga (KK), hampir semuanya ikut gotong royong membersihkan kampung. “Sisanya ada yang sibuk kerja. Ada juga yang bantu masak-masak atau nyiapin kopi,” jelas Muhfid. Ia optimistis, Ciruntengirang bisa bersaing dengan 325 kampung lain di Kabupaten Serang. Kendati demikian, ia tidak kecewa jika kampungnya gagal menjadi juara. Terpenting, menurutnya, adalah Ciruntengirang bersih dan aman. “Niatnya bukan juara, tapi membersihkan kampung agar nyaman. Warga pun pasti bahagia,” pungkas Muhfid. (mg06/don/ira)
Sumber: