Tangsel Super League: Pekan Menegangkan Buat No.1
LAGA Pekan ketujuh Tangsel Super League (TSL) menjadi laga menegangkan buat penghuni nomor 1 klasemen sementara wilayah barat dan timur. Buat mereka kemanangan menjadi hal yang wajin dipenuhi sementara hasil imbang atau bahkan kalah adalah hal yang haram terjadi. Hal ini terjadi lantaran banyak peringkat pertama yang berhak atas babak final dan memperebutkan gelar juara TSL yang digelar 21 September 2019. "Ya, dengan sistem setengah kompetisi pekan ketujuh hingga kesembilan menyajikan laga ketat karena peringkat pertama harus konsisten meraih kemenangan jika tidak ingin tiket final diraih tim lain," ujar Panji Irawan CEO Tangsel Super League. Mesi melawan tim papan bawah, Panji menjamin laga tetap ketat karena peserta tidak ingin tercebur langsung ke Liga 2 musim depan. Dipaparkan Panji peserta peringkat 1-5 di masing-masing wilayah akan masuk di kompetisi Liga 1, sementara peringkat di bawahnya akan masuk ke Liga 2. "Kompetisi tahun ini memang seleksi untuk kompetisi yang sesungguhnya tahun depan. Akan kita bagi dua kasta di tahun 2020," tutur Panji. Untuk semakin menyemarakkan pertandingan pekan ketujuh, Sabtu (31/8) ini Panitia akan menggelar door prize dengan berbagai macam hadiah. Mulai dari kipas angin hingga hand phone buat penonton yang hadir langsung ke Stadion Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sementara untuk laga wilayah timur persaingan terbilang sangat ketat mengingat peringkat pertama sampai ketiga hanya memiliki selisih poin satu saja. Neo Porsepta FC di posisi pertama mengemas 14 poin nilai ini sama dengan yang dikemas kesebelasan Golok Setan namun Neo Porsepta memiliki produktivitas gol yang lebih baik. Sementara peringkat ketiga ditempati Kampuse FC yang mengumpulkan 13 poin. Melihat kondisi ini Ade Heri Manajer Neo Porsepta FC menegaskan kemenangan pada laga, Minggu (1/9) pukul 10.00 WIB di Stadion Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi harga mati buat tim besutannya jika ingin menjaga peluang meraih juara. Dia mngibaratkan laga besok adalah laga final. "Wajib menang, tidak ada kata lain jika ingin juara. Kalau sampai kalah meski punya peluang tapi tergantung dari hasil pertandingan lain, kami tidak mau itu terjadi. Jadi targetnya menang," ucap Ade. "Untuk itu pihaknya telah menyiapkan beberapa taktik untuk bisa mengatasi permainan lawan. Satu diantaranya adalah mematikan pergerakan sayap kanan dan kiri Tissue Magic yang dikenal cepat. "Inti permainan mereka kuat di pertahanan dan cepat dalam melakukan serangan balik. Ini sudah kita pelajari dan sudah kita siapkan antisipasinya," kata Ade. Andyka Prasetya pelatih merangkap pemain kubu Tissue Magic menyatakan target menang diproklamirkan timnya agar bisa kembali ke posisi papan atas klasemen sementara. Hal ini dibutuhkan agar mereka bisa bertahan di posisi lima besar dan tampil di kompetisi Liga 1 tahun depan. "Meski mereka dihuni mantan-mantan pemain Liga (profesional) kami tidak gentar, kami mengincar tiga poin. Kmai mengincar lolos ke Liga 1," beber Andyka. (apw)
Sumber: