Polda Deteksi Titik Rawan, Pilkades Serentak, 4000 Polisi Disiagakan
SERANG-Polda Banten bersiap diri menghadapi Pemilihan Kepala Desa (Kades) Serentak. Dari September hingga Desember, akan digelar pemilihan kades baru di 266 desa di wilayah hukum Polda Banten. Untuk menjaga keamanan, Polda Banten menyiagakan 4000 personel polisi. Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mengatakan apel pasukan yang digelar kemarin, sebuah wahana strategis untukmengecek kekuatan dan kesiapan menghadapi agenda pilkades serentak. Titik-titik rawan sudah dideteksi. Daerah dalam kategori rawan, jika dalam satu kampung ada dua calon, atau pada pilkades sebelum terjadi konflik, menjadi perhatian khusus polisi. "Ada 4000 personel yang kita siapakan. Tantangan saat ini akan dihadapkan dengan pengamanan pilkades yang akan dilaksanakan secara serentak," ujarnya. Di mana pada setiap tahapan pemilihan yang akan digulirkan, lanjut dia, terdapat berbagai kerawanan yang perlu diantisipasi bersama. "Maka Bhabinkamtibmas sebagai garda terdepan Polri yang selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat tentunya memiliki peranan yang sangat strategis dalam menjawab tantangan tugas dan melakukan berbagai upaya untuk meraih public trust (kepercayaan publik)," katanya. Ia menekankan kepada seluruh Bhabinkamtibmas untuk meningkatkan sinergitas dengan seluruh komponen masyarakat serta intensifkan penyampaian pesan kamtibmas melalui kegiatan sambang door to door sistem. Sehingga akan terbangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kamtibmas. Di tempat sama, Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Korniawan menambahkan, untuk kesiapan personel sudah jauh-jauh hari disiapkan. "Jadi kita tinggal menunggu waktu dan tempat sehingga personel yang diturunkan itu bisa efektif dan memanfaatkan rayonisasi dari pada polsek dan polres," kata Tomex. Sedangkan untuk titik rawan, masih diidentifikasi, apakah masih sama dengan sebelumnya atau ada wilayah baru. "Tentunya ada daerah yang rawan, calonnya ada dua atau ada konflik sebelumnya kita akan menjadi perhatian khusus. Sekarang kita identifikasi apakah ada pergeseran daerah atau daerah tersebut masih rawan," katanya. Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 Kabupaten Tangerang akan digelar 1 Desember mendatang. Sebanyak 153 desa akan memilih kades baru. Selasa (27/8), diumumkan hasil tes kesehatan di RSUD Pakuhaji untuk 259 bakal calon kades yang sudah mendaftar. Untuk mecegah konflik atau gejolak, akibat tidak lulusnya salah satu bakal calon, polisi siaga. Polres Metro Tangerang Kota sudah membentuk tim khusus yang dikomandoi Kapolsek Sepatan AKP I Gusti M.Sugiarto. “Sejumlah personel yang dikirim, diantaranya dari Polres Metro Tangerang Kota, Polsek Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga, Cipondoh, Ciledug, Jatiuwung,” jelasnya. Ia menjelaskan polisi ditempatkan di RSUD Pakuhaji, bertujuan mengamankan proses pemberian surat hasil tes kesehatan kepada 259 balon kades. “Jadi, kami dapat mengantisipasi apabila ada gejolak karena ketidakpuasan salah satu balon kades yang tidak lolos tes kesehatan,” jelasnya. Gusti tidak dapat merincikan berapa jumlah balon kades yang tidak lulus tes kesehatan. Namun, menurutnya, ada sejumlah orang yang tidak lulus tes kesehatan. Di tempat terpisah, Direktur RSUD Pakuhaji dr Corah Usman MARS menegaskan tidak bisa mempublikasi hasil tes kesehatan ke publik. “Rumah sakit tidak boleh memberitahukan ke publik, pasien sehat maupun sakit,” kata Corah. Perempuan asli Sulawasi Selatan ini memaparkan, 259 balon kades dari sembilan kecamatan mengkuti tes kesehatan di RSUD Pakuhaji pada 12 Agustus sampai 22 Agustus 2019. Kemudian, lanjutnya, siang kemarin, ada 215 balon kades yang sudah mengambil hasil tes kesehatan. “Bagi yang berhalangan hadir pada hari ini (kemarin), diperbolehkan menyusul, pada hari berikutnya,” pungkasnya. (mg-04/zaky)
Sumber: