Bintang Sains Kecamatan Saketi: Dua Anak Kuli Bangunan ke Final
Kejutan terjadi pada hari ke-12 gelaran Bintang Sains 2019 Pandeglang, Rabu (21/8) siang, di gedung PGRI Kecamatan Bojong. Peserta berasal dari Kecamatan Saketi. Dua dari sepuluh finalis yang menjadi kebanggaan dan mengharumkan nama sekolah diketahui anak dari kuli bangunan. Kedua finalis itu, yakni siswi kelas IV Putri Rohimah dan siswi kelas V Farah Nabila Asfa. Keduanya dari SDN Mekarwangi 1 yang akan mewakili sekolah di babak grand final tingkat kabupaten. Farah merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari ayah bernama Gunawan. Sedangkan Putri, anak kedua dari tiga bersaudara dari ayah yang bernama Surata. Lomba diikuti 136 peserta dari 33 sekolah dan menyisakan 64 peserta di penentuan untuk memperebutkan jatah sepuluh finalis. Peserta berguguran pada soal kedua IPA hingga terpilih sepuluh finalis. Dua siswi di antaranya Putri dan Farah yang mengharumkan nama sekolah diketahui anak kuli bangunan dan tinggal bertetangga. Usai terpilih sepuluh finalis, suasana mengharu biru. Kesepuluh finalis tak kuat menahan tangis bahagia. Farah mengaku, senang bisa menjadi bagian dari finalis mewakili Kecamatan Saketi di Bintang Sains. Ia mengaku, mempersembahkan piagam dan medalinya untuk kedua orangtuanya agar ikut merasakan kebahagiaan. Farah berjanji, ke depan akan lebih fokus lagi belajar sehingga bisa juara di tingkat Kabupaten. “Insya Allah bisa, asal fokus belajar,” ujarnya. Guru pendamping SDN Mekarwangi 1 Humaedi mengaku, bangga dengan kedua siswa didiknya yang menjadi finalis. Apalagi, ia tahu kedua siswanya yang mampu mengharumkan nama sekolahnya itu berasal dari keluarga kurang mampu. “Tidak sampai di sini. Kami akan kasih pelajaran tambahan, seperti belajar malam di kediaman guru supaya bisa menang di kabupaten,” katanya. Ketua PGRI Kecamatan Saketi Ade Sutisna memuji event Bintang Sains yang digagas Radar Banten Group bekerja sama dengan Pemkab Pandeglang tersebut. Ia yakin, event ini dapat memotivasi siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajat (KBM) di sekolah. “Kegiatan ini luar biasa. Tak menyangka acaranya sebagus ini,” pujinya. (her/zai/ira)
Sumber: