Spirit Hari Kemerdekaan

Spirit Hari Kemerdekaan

Tim bulutangkis Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan RI ke 74, di Basel, Swiss. Sabtu (17/8) kemarin, semua tim sudah melakukan persiapan jelang laga Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Semua pemain mencoba lapangan, di St. Jakobshalle Basel, Swiss. Hari ini, pertandingan perdana digelar. Sebelum mencoba lapangan, para pemain kompak memakai kaos seragam merah dan membawa bendera Merah Putih, sebagai simbol perayaan Hari Kemerdekaan RI. “Rencana awalnya mau ada agenda dengan kedutaan di sini. Tapi berhubung jadwal latihan padat, jadi tidak memungkinkan. Untuk memperingati 17 Agustus, tim Indonesia kompak latihan dengan seragam merah. Semoga dari situ bisa memacu semangat lagi untuk menghadapi pertandingan. Semangat kemerdekaan ini jadi pemicu agar tampil lebih baik,” kata Susy Susanti, manajer tim Indonesia. Sesi latihan tim merah putih kali ini berlangsung dua kali. Pagi hari di hall pertandingan, kemudian sesi siang diadakan di Badminton Halle Oberwil, Basel. Masing-masing sektor mematangkan teknik dan fisik sesuai kebutuhan. World Championships 2019 Indonesia menargetkan satu gelar juara. Di sektor ganda putra, Indonesia membawa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Berry Angriawan/Hardianto. Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengaku optimis bila anak asuhannya bisa membawa pulang satu gelar juara dunia untuk Indonesia. Hadirnya pasangan peringkat satu dunia, Kevin/Marcus menambah optimisme Herry. “Harapannya kita bisa merebut gelar. Saya selalu optimis karena hasil kemarin, di dua kejuaraan besar kita bisa meraih gelar. Sebagai pelatih saya harus optimis,” kata Herry Iman Pierngadi. Meski optimis bisa merebut gelar, namun Herry mengaku sedikit menyesali dengan hasil undian World Championships 2019 yang menempatkan Kevin/Marcus, Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan harus saling berhadapan di bagan bagian atas. Sedangkan Berry Angriawan/Hardianto harus bertarung sendiri di paruh undian bawah. “Seperti biasa ganda putra selalu ditargetkan untuk juara. Buat saya itu tantangan, tapi buat pemain jangan dijadikan beban. Melihat hasil draw, ada tiga pasangan kumpul di undian atas. Drawnya memang sedikit kurang bagus buat kita. Tapi pemain Jepang dan Tiongkok juga sama, pemain mereka kumpul di undian bawah semua,” tuturnya. Sektor ganda putra Indonesia memang punya catatan yang cukup bagus kala bersaing di pentas World Championships. Sejauh ini, pasangan Hendra/Ahsan tercatat sudah dua kali menyandang gelar juara dunia pada 2013 dan 2015 lalu. Namun Kevin/Marcus yang sudah berpasangan sejak 2015, masih belum berhasil menyandang gelar tersebut. Untuk itu, Herry IP berharap Kevin/Marcus mampu mengontrol emosinya saat bertanding di lapangan. Herry tak ingin rasa penasaran tersebut menjadi boomerang bagi Kevin/Marcus. “Salah satunya harus kontrol emosi mereka. Emosi ingin juaranya. Karena ini kan merupakan kejuaraan penting yang belum mereka raih. Mereka kan kepengen banget bisa menang, jadi mereka harus bisa mengontrol diri masing-masing. Sehingga targetnya bisa tercapai. Saat main juga jangan terlalu over confident, anggap saja seperti turnamen biasa. Karena ini kan capaian yang belum mereka raih. Takutnya mereka terlalu menggebu-gebu,” tutur Herry. Pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra memasang target awal ke semifinal bagi anak didiknya. Berdasarkan hasil undian Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sama-sama menghuni pool atas. Jika masing-masing mampu menghadapi lawannya, mereka akan saling berhadapan di babak perempat final. Satu tiket semifinal pun diharapkan aman buat Indonesia. Di babak pertama Jonatan akan melawan Rajiv Ouseph (Inggris). Sementara Anthony berhadapan dengan Georges Julien Paul (Mauritius). “Target kalau lihat dari drawingnya memungkinkan untuk ke semifinal. Jadi saya lebih fokus ke semifinal dulu. Keinginan untuk ke final dan juara tentu ada, saya harus optimis. Tapi, saya ingin fokus ke semifinal dulu. Karena kalau mereka lancar, akan bertemu di perempat final,” kata Hendry kepada Badmintonindonesia.org. Untuk memastikan hal tersebut, Hendry mengatakan telah membekali Jonatan dan Anthony dengan beberapa program latihan selama dua minggu kebelakang. “Kami sudah bersiap menghadapi kejuaraan ini. Kemarin selama dua minggu mereka sudah dipersiapkan. Sudah oke, cukup bagus persiapannya. Mudah-mudahan apa yang kami harapkan nanti lancar di sana,” ungkap Hendry. “Persiapan mereka lebih ke teknik dan melatih supaya tidak mudah mati sendiri. Mati sendiri itu kan awalnya mungkin feeling-nya yang kurang pas, atau pengambilan keputusan yang kurang pas, hal itu yang perlu dilatih lagi," lanjutnya. Selain Jonatan dan Anthony, tunggal putra Indonesia juga akan diperkuat oleh pemain profesional, Tommy Sugiarto. Pada laga pertamanya nanti, Tommy akan berhadapan dengan Niluka Karunaratne (Sri Lanka). Tommy juga berada di pool atas. Jika berhasil terus menang di babak awal, Tommy akan bertemu Jonatan di babak tiga. Sebanyak empat wakil ganda campuran siap dimainkan. Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, Ronald/Annisa Saufika dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. “Jelas untuk Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria, harapan saya bisa ke semifinal. Peluangnya yang lebih besar ada di Praveen/Melati saya lihat. Untuk Hafiz/Gloria mereka harus berjuang keras, karena di babak 16 besar ketemu unggulan satu Tiongkok, Si Wei/Ya Qiong,” kata pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky. “Untuk pemain muda, Rinov/Mentari semoga bisa membuat kejutan. Saya lihat penampilan mereka cukup stabil, sudah bisa mengatasi pemain yang diatasnya. Sementara Ronald/Annisa saya harapkan bisa tampil baik. Dengan mereka terpilih untuk main di Kejuaraan Dunia, mereka harus lebih percaya diri dan bisa membuktikan bahwa mereka pantas dipilih,” tambah Richard. (pbsi)

Sumber: