Bintang Sains Kecamatan Labuan: Anak Kuli Bangunan Jadi Tumpuan
LABUAN – Hari ketujuh gelaran Bintang Sains 2019 Pandeglang diikuti peserta dari Kecamatan Labuan di gedung PGRI Kecamatan Labuan, Kamis (15/8). Hasilnya mengejutkan. Salah satu finalis, yakni Raudhotul Jannah, diketahui hanya anak dari seorang tukang kuli bangunan yang akan menjadi satu-satunya tumpuan SDN Cigondang 2 meraih prestasi hingga merebut piala bupati dan jatah ke luar negeri. Bintang Sains 2019 Kecamatan Labuan diikuti 184 peserta dari 30 SDN. Pertandingan dibagi dua sesi. Sesi pertama 94 peserta dan sesi kedua 90 peserta sehingga menyisakan 33 peserta pada babak penentuan. Jalannya lomba pada babak penentuan berlangsung ketat dan menegangkan. Semua peserta penuh konsentrasi mendengarkan soal yang dibacakan host. Mayoritas peserta mampu menjawab beberapa soal. Peserta mulai berguguran pada soal matematika. Setelah mengetahui jawaban, beragam ekspresi ditunjukkan peserta. Mulai dari ekspresi gembira, kecewa, hingga menunjukkan tangisan bahagia. Begitupun dengan Jannah yang tak kuat manahan air mata setelah dinyatakan lolos sebagai finalis. Jannah mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari sepuluh finalis yang akan mewakili Kecamatan Labuan ke tingkat kabupaten. Pengakuan Jannah, lolosnya sebagai finalis karena giat belajar di rumah di bawah pengawasan ayahnya yang hanya seorang tukang kuli bangunan. “Alhamdulillah masuk final,” ucapnya seraya menyebutkan nama ayahnya adalah Oom Omasik Untuk persiapan final, Jannah berjanji ke depan akan lebih giat lagi belajar. “Insya Allah semangat lagi belajarnya supaya menang nanti, terus bisa dapat piala bupati,” harapnya. Guru pendamping SDN Cigondang 2 Empik Taufik mengaku bangga dengan Jannah yang akan menjadi tumpuan sekolah pada babak grand final. “Insya Allah kami akan lebih optimal lagi mendidik Jannah agar lebih berprestasi,” tegasnya. Korwil Dindikbud Kecamatan Labuan Azis Sabarudin menyambut baik lomba yang digagas Radar Banten dan Banten Raya TV bekerja sama dengan Pemkab Pandeglang itu. Menurutnya, kegiatan itu positif dan dapat peningkatan mutu pendidikan. “Kalau bisa kegiatan ini jadi kegiatan tahunan, bagus untuk mutu siswa,” ujarnya. (her/zai)
Sumber: