Stabilkan Harga, Ben ‘Jualan’ Cabai

Stabilkan Harga, Ben ‘Jualan’ Cabai

SERPONG-Harga cabai belakang melangit. Banderolnya, mencapai Rp70 ribuan. Kondisi ini, memantik Pemkot Tangsel untuk melakukan upaya menstabilkan harga. Salah satunya, menggelar operasi pasar. Dalam operasi pasar ini, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie turun langsung. Ia bahkan bertindak seperti penjual cabai dengan melayani warga yang membeli salah satu bahan membuat sambal itu. Kegiatan itu, digelar Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangsel di halaman kantor DKP3 di Serpong, Kamis (1/8). Disoal mengenai tindakannya menjadi 'penjual' cabai, Pak Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie mengungkapkan, melayani warga sangat ia sukai, karena aksi itu baginya cukup seru. Ibu-ibu tidak sabar mau cepat membeli cabainya. "Ibu-ibu antusias karena harga yang kita tawarkan jauh lebih murah dibanding pasarannya," ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Pak Ben menambahkan, ia turun langsung melayani warga karena ingin memahami kesulitan rumah tangga yang harganya mahal. Masyarakat sangat antusias, disanalah pemerintah harus hadir dan kami hadir dengan menyajikan bazar murah tersebut. Dalam bezar tersebut pemkot menyiapkan 500 kilogram cabai keriting yang dijual dengan harga Rp35 ribu per kilogram. "Harga ini jauh lebih murah dibanding harga pasaran yang mencapai Rp70 ribu per kligram," tambahnya. Masih menurutnya, selain cabai merah juga dijual bawang putih, bawang merah dengan harga Rp26 ribu per kilogram. Sayur kol, buncis, wortel dan lainnya dibanderol Rp5 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram, daging Rp 80 ribu kilogram dan lainnya. Bila Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) sudah selesai dibangun, pemkot juga akan menggelar pasar rakyat yang rencananya akan dilaksanakan tiap Sabtu dan Minggu di lokasi KPT. Mulai November juga kita akan gelar Toko Tani Indonesia di setiap Kecamatan. "Harganya kita jamin lebih murah dibandingkan di pasar. Bazar ini kami gelar untuk menyeimbangkan harga dan menekan inflasi," tuturnya. Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Tangsel Nur Slamet mengatakan, cabai dan sayuran lain yang dijual dididatangkan langsung dari petani dibawah Toko Tani Indonesia dari Kementrian. "Saat ini Tangsel sudah punya 51 Toko Tani Indonesia dan kita sedang buat TTI center di KPT," ujarnya. Nur Slamet menambahkan, operasi pasar murah yang dilaksanakan bukan pasar tandingan tapi, Dinas membeli hasil petani langsung dan kedua pihak sama-sama diuntungkan. "Harga ini tidak merusak harga pasar karena, pasar pakai mekanisme pasar dan kita menggunakan cara sendiri," tambahnya. Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Kota Tangsel Maya Mardiana mengatakan, operasi pasar murah tersebut utunk stabilitasi harga. "Saya harap bisa koreksi harga di pasar yang saat ini cabai sedang tinggi harganya," ujarnya. Maya menambahkan, dengan interpensi tersebut diharapkan harga di pasar dan khususnya cabai keriting bisa sedikit turun. "Kita tahu harga cabai tinggi karena petani kekurangan airin atau musim kemarau," tuturnya. (bud/esa)

Sumber: