Pemkab Dorong Desa Terus Berinovasi
SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mendorong sebanyak 326 desa di Kabupaten Serang terus berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah desa tersebut. Inovasi itu dilakukan dengan memanfaatkan dana desa. “Anggaran dana desa itu pada prinsipnya harus dimanfaatkan secara optimal, salah satunya pengelola harus mempunyai inovasi,” kata Asisten Daerah Bidang Administrasi Pembangunan (Asda II) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Adjat Gunawan saat ditemui wartawan usai membuka Bursa Pertukaran Inovasi Tingkat Kabupaten Serang pada Cluster II di Gedung Catur, Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa (30/7). Acara itu diikuti oleh ratusan kepala desa dan pendamping desa di Kabupaten Serang. Hadir juga pada kesempatan itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto. Menurut Adjat, inovasi desa dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan indeks desa membangun (IDM). Ia mengatakan sudah banyak banyak desa yang memiliki inovasi tapi belum bisa dimaksimalkan. “Bahkan bursa inovasi Kabupaten Serang tahun lalu masuk 10 besar di nasional, untuk capaian yang luar biasa,” ujarnya. Adjat mengatakan untuk menciptakan inovasi, perangkat desa tidak sendirian tapi akan dibantu oleh pendamping desa hingga konsultan inovasi. “Inovasi ini harus ada potensi, atau menggali permasalahan, namun di sini juga masyarakat punya keterbatasan, makanya ada pendamping untuk menuntunnya,” tuturnya. Selain itu, inovasi juga bisa dihadirkan melalui penggandaan (replikasi) dari inovasi desa-desa lain. Namun tentunya tidak hanya mereplikasi tapi juga dengan memodifikasi inovasi tersebut, sehingga menjadi lebih baik dan berkembang. “Makanya adanya bursa inovasi ini untuk menginformasikan (inovasi) ke desa lain, sehingga mereka bisa ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Apalagi potensi Kabupaten Serang sangatlah besar,” paparnya. Plt Kepala DPMD Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto mengatakan ada lebih dari 200 desa yang sudah berinovasi. Inovasi itu telah direkam untuk dipublikasi. Hanya kualitas dari inovasi itu belum begitu baik. “Inovasi yang dilakukan belum terstruktur dengan baik, mulai dari dokumentasinya, ekspos hasil program belum bagus, dan juga yang lainnya,” katanya kepada wartawan. Pihaknya akan menginventarisasi inovasi-inovasi unggulan untuk digandakan dan menganjurkan untuk direkam menggunakan alat teknologi yang lebih baik. “Banyak yang merekam inovasi mereka hanya saja tidak sadar akan itu, padahal kalau ini terpublikasi tentunya akan meningkatkan nilai desa itu sendiri,” ujarnya. Dia mengaku saat ini inovasi yang menjadi unggulan di Kabupaten Serang yaitu mengenai wisata seperti wisata alam di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka dan sepeda layang (Goes Fly) di Desa Pejaten, Kramatwatu. “Replikasi di kita juga masih kurang, maka ini yang akan kita ajarkan kepada desa. Di luar Kabupaten Serang, banyak wisata yang dianggap luar biasa, padahal di kita juga seperti itu, maka yang dibutuhkan akan inovasi informasi agar lebih dikenal,” paparnya. (mam/tnt)
Sumber: