Persita vs Perserang (1-1), Momok Penalti

Persita vs Perserang (1-1), Momok Penalti

PENALTI masih menjadi momok buat Persita. Saat melakoni laga lanjutan Liga 2 Wilayah Barat pekan kedelapan, sudah empat kali gawang Persita dibobol dari tendangan penalti. Minggu (28/7) sore di Stadion Utama Sport Center Kelapa Dua, giliran Perserang yang menjaringkan bola ke gawang Annas Fitrianto di menit 67, lewat titik putih. Mujur, Persita hanya butuh 8 menit untuk bisa menyamakan skor 1-1 tepatnya pada menit 75. Laga pun berakhir imbang. Sundulan kepala Sirvi Arvani di menit 75 mampu menghindari Pendekar Cisadane dari kekalahan pertama di kandang sendiri saat menjamu Perserang. Pada laga kemarin Persita unggul dari sisi penguasaan bola pada awal babak pertama. Sejak menit-menit awal, Persita memulai membangun serangan dengan gencar. Di menit ketujuh, Ade Jantra melesatkan tendangan cukup kerasa mengarah ke gawang Perserang. Namun sayang, belum bisa menembus gawang. Sekitar menit ke-28, kesempatan emas nyaris bisa dieksekusi Sirvi. Namun lagi-lagi masih bisa digagalkan barisan pertahanan Perserang. Skor 0-0 pun bertahan hingga turun minum. Pada babak kedua, permainan kedua tim kian sengit. Baik Persita dan Perserang sama-sama ngotot dan saling jual beli serangan sepanjang 15 menit awal. Persita mencoba menambah daya gedor dengan menggandakan kekuatan di lini depan dengan formasi dua striker. Memasukkan Qischil menggantikan Chandra Waskito. Serangan Persita pun semakin baik dan beberapa kali memberikan ancaman bagi gawang TB Safrudin yang pernah membela Persita. Alih-alih unggul. Persita malah kebobolan lebih dulu. Mimpi buruk Persita dimulai saat Asep Budi menjatuhkan salah satu pemain Perserang di kotak penalti. Wasit pun menghadiahkan penalti yang lantas dieksekusi oleh Hari Habrian, yang mampu mengecoh Annas. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Perserang. Persita hanya butuh 8 menit untuk bisa menyamakan skor 1-1 tepatnya pada menit 75. Saat umpan M. Toha dari sisi kiri pertahanan Perserang disambut tandukan kepala Sirvi Arvani yang tak mampu dihalau kiper Laskar Singandaru. Ini merupakan gol ketujuh Sirvi musim ini dan menempatkannya berada di top skorer Liga 2. Usai imbang, Persita mencoba terus untuk kembali mencetak gol dan mendapat beberapa kali peluang yang satu diantaranya diraih Sirvi. Sayang tendangannya terlalu memelebar beberapa sentimeter dari gawang lawan. Sepertinya kemarin bukan hari keberuntungan Persita. Pelatih Kepala Persita Widodo Cahyono Putro (WCP) mengaku hasil draw di luar ekspektasinya. “Pertandingan tadi memang di luar ekspektasi kami. Di mana kami menargetkan poin penuh. Tapi hasil berbicara lain. Tapi, kami juga terima kasih atas kerja kerasnya dari semua pemain." ucap WCP. "Untuk pertandingan berikutnya, enggak ada lagi cerita lagi kita untuk draw, tapi kita harus maksimalkan. Untuk bisa mengubah posisi, tentu di setiap pertandingan kita harus bisa memenangkan pertandingan, yang jelas pertandingan sore ini lepas dari target tiga poin,” imbuhnya. Soal gol Perserang yang kembali harus dirasakan lewat penalti, WCP menyatakan dirinya telah mengingatkan pemain untuk tidak melakukan kecerobohan di kotak penalti. “Dari gol pertama di Cilacap ya, saya sudah mengevaluasi. Saya juga sudah berbicara pada pemain, jangan sampai foul (membuat kesalahan), jangan sampai di kotak penalti melakukan pelanggaran, sekecil apa pun. Itu sudah berkali-kali. Tapi memang saya juga tidak mengerti mengapa bisa terjadi lagii," ujar mantan pelatih Bali United itu. "Mungkin karena main dalam tekanan harus menang dan mendapat tekanan dari Perserang. Itu yang mungkin membuat mereka sedikit melupakan soal instruksi saya. Sebelumnya waktu di Aceh dan di Medan, kita juga sudah mengevaluasi itu,” ungkap WCP. Jaya Hartono Pelatih Perserang mengaku senang timnya mampu menahan imbang Persita yang dinilai memiliki kemampuan di atas mereka. Kunci sukses hasil draw timnya tidak lepas dari kerjasama dan kerja keras pemain di atas lapangan. "Pemain saya luar biasa, pemain saya luar biasa. Pemain kami pemain muda-muda yang mengandalkan kolektivitas tim. Mereka mampu tampil dengan karakter permainan yang kami mau," ucap Jaya usai laga. Sedang Hari Habrian menyatakan senang bisa meraih satu poin dari laga away ke Tangerang. Hanya saja pemain mungil ini merasa tidak enak membuat gol ke gawang Persita. "Saya senang dapat poin. Tapi mencetak gol ke gawang klub yang membesarkan saya itu yang tidak enak," ucap Bria, sapaan Hari Habrian singkat. (apw)

Sumber: