Guru dan Kepsek Wajib Jalankan GSM

Guru dan Kepsek Wajib Jalankan GSM

CIPUTAT-Ratusan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Tangsel mengikuti workshop gerakan sekolah menyenangkan (GSM). Acara yang diselenggarakan Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai dan kerja sama dengan Pemkot Tangsel tersebut dilaksanakan di Aula Gedung 3 Lantai 3A, Jumat (26/7). Gerakan tersebut diinisiasi Muhammad Nur Rizal dan Novi Chandra. Tujuan GSM adalah menjadikan sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak. Juga sebagai tempat menumbuhkan manusia-manusia yang berjiwa, peduli pada lingkungannya, juga mampu memberi manfaat pada sekitarnya. Perwakilan dari Sinar Mas Land, Iceu mengatakan, GSM sudah dijalankan sejak 2017 dan diikuti sebanyak 200 sekolah Madrasah Ibtidaiyah dan SMP baik Tangsel maupun Kabupaten Tangerang, dengan total pendidik sebanyak 600 orang. "Gerakan ini berusaha mengubah mindset para pendidik bahwa setiap anak adalah manusia yang memiliki keunikan untuk dikembangkan," ujarnya, Jumat (26/7). Sementara itu Inisiator GSM Muhammad Nur Rizal mengatakan, hari pertama workshop yang diubah bukan diajarkan tekniknya namun, merubah mental guru-guru. "Termasuk juga diajarkan lingkungan yang positif serta menyenangkan, guru diajarkan membangun pelajaran konseptual,” ujarnya. Rizal menambahkan, gerakan tersebut diharapkan menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan dan manusiawi untuk belajar. "Termasuk sebagai tempat mengembangkan potensi yang dimiliki anak, baik akademis maupun non akademis, agar anak memiliki bekal ketrampilan hidup di masa yang akan datang," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengucapkan terima kasih kepada BSD yang sudah membantu Pemkot Tangsel. "Saya mendorong kepala dinas untuk mendorong semua sekolah menjadi favorit, tidak ada sekolah yang tidak favoritt dan semua sama," ujarnya. Ibu dua anak ini menambahkan, sekolah menjadi pegangan untuk menggapai yang kita inginkan. Berhasil tidaknya seorang anak tergantung bapak ibu guru di sekolah. Pilihan ada pada guru, apakah menjadi guru pendidik, guru pengajar, atau guru pencari nafkah, semua tergantung dari guru itu sendiri. Tugasnya inisiator memberikan masukan kepada guru, berhasilnya seorang anak terbantu dari guru. Kepala sekolah merupakan tugas tambahan, sehingga proses pendidikan menjadi maksimal. Kepala sekolah merupakan tugas tambahan, ketika memimpin, apakah kebijakan tersebut dapat menghasilkan pendidikan yang baik. "Keberhasilan anak bukan karena IQ yang tinggi, atau gurunya yang pintar namun, tergantung dari lingkungan,” tambahnya. Wanita berkerudung tersebut berharap, GSM dapat membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai rumah kedua bagi anak. "Yakni sekolah sebagai tempat yang menyenangkan dan manusiawi untuk belajar," tuturnya. (bud)

Sumber: