Gara-gara Obat Nyamuk, Rumah Nenek Ludes
SERANG – Rumah panggung yang terbuat dari bilik bambu milik Salmah (70) asal Kampung Pajaratan RT 14/RW 06, Desa Tambiluk, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang ludes dilahap si jago merah, Rabu (19/6) pukul 03.30 WIB pagi. Kejadian tersebut diduga berawal dari obat nyamuk bakar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pantauan Banten Ekspres, pada pukul 13.00 WIB, saat tiba di lokasi, kondisi rumah Salmah sudah ludes terbakar api. Yang tersisa hanyalah puing-puing sisa kayu yang terbakar. Sementara raut wajah nenek itu berlinang air mata lantaran harta miliknya ikut terbakar. Anak bungsu Salmah, Daso menceritakan kronologi terbakarnya rumah milik ibunya. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Pada saat itu, dirinya sedang tertidur lelap namun terdengar suara minta tolong. Pada saat membuka pintu, ternyata api tersebut sudah membesar, bahkan api tersebut hampir membakar rumah miliknya yang berdampingan. “Kalau kata ibu saya, pada saat itu dia sedang tertidur, tapi hawanya terasa panas hingga terbangun, dan ternyata api sudah membesar, saya belum tahu itu terjadi karena apa awalnya, tapi beredar informasi itu karena obat nyamuk bakar itu,” katanya saat ditemui di lokasi. Akibatnya, kata Daso, semua rumah beserta isinya hangus terbakar. Barang berharga milik ibunya pun seperti uang, sertifikat tanah, dan lainnya ikut terbakar. Beruntung ibunya selamat tanpa sedikitpun luka. Saat ini Salmah tinggal di rumah milik kakak Daso yang tidak jauh dari rumah asalnya. “Di rumah ibu saya itu ada uang Rp5 juta, sertifikat tanah, dan padi sebanyak 12 karung yang ikut terbakar. Yang tersisa hanya pakaian yang dia pakai saja,” ujarnya. Dia menjelaskan, sejak kejadian itu, telah berdatangan sejumlah pejabat, mulai dari aparatur desa, hingga pihak kepolisian. Dia berharap ibu kandungnya tersebut mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. “Bantuan logistik ada, tapi saya harap bisa mendapatkan bantuan lainnya dari Pemkab Serang,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekmat) Petir, Asep Herdiana, saat ditemui di kantornya sekira pukul 14.00 WIB, belum mengetahui secara detail kejadian yang menimpa masyarakatnya itu. Bahkan pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak Desa Tambiluk. Namun demikian, pihaknya akan mencoba mencari bantuan ke Pemkab Serang. “Setelah ada laporan dari desa, nanti kami sampaikan ke bupati (Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah), dan di sana biasanya akan tugaskan ke Dinas Sosial (Dinsos) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Saat ini katanya sudah ada bantuan logistik dari Tagana, tapi untuk lainnya seperti rumah nanti akan kita usulkan. Kita akan berupaya sementara nanti hasilnya belum tahu seperti apa,” katanya. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Serang dari Pos Petir satu unit Mobil Water Supply 5.000 liter ke lokasi untuk melakukan penanganan kebakaran pada pukul 03.30 WIB. “Pukul 03.40 WIB Damkar BPBD Kabupaten Serang, kembali memberangkatkan 1 unit Mobil Water Supply 3.000 liter dari Pos Mako ke lokasi untuk melakukan penanganan kebakaran, kemudian pukul 03.50 WIB tiba di lokasi, dan pukul 04.13 WIB api sudah dinyatakan padam,” katanya. (mam/tnt)
Sumber: