Pengcab PSI Kab. Tangerang, Dekati Limit Pra PON
KESUKSESAN dua atlet Kabupaten Tangerang di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) 2019 akhir April lalu menambah keyakinan bisa mendulang medali pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 di Papua dan mampu lolos Pra PON. Apalagi catatan yang diraih Adit dan Siti Junaenah pada nomor lompat tinggi semakin mendekati limit Pra PON, yang angkanya diatas limit Popnas. Pada Kejurnas PPLP, PPLPD dan SKO, Adit yang menggenggam medali emas dari lompat tinggi mampu mencatat lompatan setinggi 1,90 m atau hanya beda 5 cm dari limit Pra PON yang ditetapkan Pengurus Besar (PB) PASI yakni 1,95 m. Dengan latihan yang rutin, Adit diyakini Suhendrik Sekretaris Pengcab PASI Kabupaten Tangerang bisa menyamai atau bahkan melampaui limit Pra PON. Sedang Siti Junaenah saat Kejurnas lalu ia mencatat lompatan setinggi 1,50 m. Meski lompatannya sudah melampaui limit Popnas yakni 1,40 m tapi untuk ukuran limit Pra PON ia masih kurang 10 cm yakni setinggl 1,60 m. "Kami punya harapan kepada kedua atlet ini untuk bisa berprestasi di Popnas 2019, minimal seperti yang dicatat di Kejurnas PPLP lalu. Sementara untuk Pra PON, peluang keduanya untuk lolos sebagai peraih peringkat tiga besar masih ada terutama melalui ajang Popnas," ucap Suhendrik. Seperti diketahui PB PASI telah menetapkan beberapa seri Kejurnas sebagai babak kualifikasi PON atau Pra PON. Salah satunya adalah ajang Popnas yang akan digelar di Papua Oktober 2019. Dimana atlet yang mampu menembus limit PON saat Popnas dinyatakan lolos ke PON XX/2020 Papua. "Untuk peluang kalau saya lihat ada di Adit, kalau Junaenah melihat dari peta persaingannya di putri cukup ketat. Selain itu kami lihat secara kemampuan dan semangat Adit lebih baik dibanding dengan Junaenah, dalam setiap kesempatan Adit selalu mampu meningkatkan kemampuannya," ucap Suhendrik. Meski demikian, Suhendrik optimis Junaenah juga bisa lolos dengan status tiga besar Popnas. Asalkan Junaenah terus berlatih agar bisa memenuhi limit Pra PON saat Popnas yakni lompatan setinggi 1,6 meter. Sebenanya PASI Kabupaten Tangerang masih punya satu atlet lain yang bisa diandalkan saat Popnas untuk merebut jatah tiket PON. Atlet tersebut adalah M. Romli yang tampil di nomor lompat jauh. Sayanya, M. Romli mengalami cedera saat Kejurda bulan April lalu. "Kami juga mau mengklrifikasi terkait tudingan bahwa Romli cedera karena dipaksakan oleh Pengcab PASI Kabupaten Tangerang untuk tampil di Kejurda. Padahal sudah ada kesepakatan dengan atlet, pelatih PPLP Banten bahwa Romli hanya akan melakukan satu lompatan di Kejurda," beber Ketua Pengcab PASI Kabupaten Tangerang Hj. Mimin Sri Suminarsih. "Itu dilakukan karena lompatan Romli kami yakini tidak akan terkejar atlet daerah lain, dan buat kami itu sudah cukup. Tapi setelah satu lompatan, pihak pelatih minta dia memperbaiki lompatan pada lompatan kedua, disitulah dia kena cedera," tutur Mimin. (mg-11/apw)
Sumber: