Barcelona vs Liverpool (3-0), Sisa Semangat Comeback
DUA tim Inggris tersisa di semifinal Liga Champions musim ini babak belur. Setelah Tottenham Hotspur menyerah 0-1 di kandang oleh Ajax (1/5) maka kemarin (2/5) giliran Liverpool yang tumbang. Liverpool tak berdaya di tangan Barcelona. Barca menang tiga gol tanpa balas pada leg pertama semifinal di Camp Nou kemarin. Memang masih ada 'nyawa' cadangan buat Liverpool di Anfield pada leg kedua Rabu (8/5) mendatang. Namun kalau ingin lolos ke final seperti yang dicapai tahun lalu, The Reds harus menang dengan margin empat gol atas Barca. Sebagai catatan tambahan hanya Real Betis yang bisa menjebol gawang Blaugrana hingga empat gol musim ini (11/11) dengan menang 4-3 atas Barca. Pelatih Liverpool Juergen Klopp setelah pertandingan berkata kepada UEFA kalau anak buahnya bermain bagus. Namun kenyataannya Barca berhasil mencetak sampai tiga gol ke gawang mereka. "Melawan tim sekelas Barcelona, meski mereka hanya punya sedikit momen tapi hal itu sudah cukup bagi mereka untuk melahirkan gol. Apalagi yang bisa saya katakan?,” kata Klopp. “Saya senang dengan perjuangan yang diperlihatkan pemain saya namun kecewa dengan hasil laga yang kami alami,” tambah pelatih berusia 51 tahun itu. Dalam laga kemarin Luis Suarez membuka pesta Barca pada menit ke-26. Menerima umpan diagonal Jordi Alba dari sisi kanan pertahanan Liverpool, Suarez yang berada diantara Joel Matip dan Virgil van Dijk berlari menyelinap dan menaklukkan Alisson Becker. Dua gol Barca lainnya disumbangkan sang kapten Lionel Messi (75', 82'). Untuk kekalahan tiga gol oleh Barca kemarin Liverpool Echo memberikan nilai terendah kepada Georginio Wijnaldum dalam starting XI. Wijnaldum diganjar poin lima. Gelandang berusia 28 tahun itu ditempatkan sebagai pendukung duet Mohamed Salah dan Sadio Mane. Roberto Firmino yang biasanya menduduki posisi trisula bersama Salah dan Mane diparkir karena masalah cedera pangkal paha dan baru masuk menit ke-78. Selain Wijnaldum yang dinilai tak efektif sebagai substitusi Firmino, maka pemilihan bek kanan Joe Gomez juga dipertanyakan para pundit. Eks pemain Liverpool yang jadi pundit ESPN Steve Nicol menyebut Gomez masih demam panggung pasca lama absen. Gomez mengalami cedera engkel kiri sejak Desember dan baru bermain 30 menit sejak comeback lawan FC Porto di leg kedua perempat final (18/4) lalu. "Mungkin Klopp berpikir bahwa memasang Gomez akan membuat timnya lebih sukses bertahan. Dibandingkan memasang Trent (Alexander-Arnold) yang punya daya jelajah hingga pertahanan lawan, Gomez dianggap lebih disiplin bertahan,” tutur Nicol. Nicol melanjutkan dalam laga krusial musim ini yakni lawan Manchester City di Anfield (8/10), Klopp pernah melakukan hal serupa. Menepikan Alexander-Arnold dan memilih Gomez. Saat itu, Liverpool bermain imbang tanpa gol lawan City. Di lini belakang Liverpool performa Virgil van Dijk juga mendapat sorotan. Van Dijk yang Minggu (28/4) lalu dianugerahi PFA Player of the Year 2019 disebut tampil di bawah standarnya. Liverpool Echo memberi poin enam buat Van Dijk. Van Dijk dalam wawancara dengan beIN Sports setelah pertandingan berkata sebaiknya tak memikirkan berapa gol yang dikejar saat menjamu Barca di Anfield (8/5) mendatang. Pikiran optimis akan membuat situasinya lebih mudah saat melawan Barca. "Dengan segala respek kami bukan bertemu tim kecil dari liga antah berantah hari ini (kemarin, red). Kami melawan salah satu tim paling baik dan kuat di dunia ini,” tutur kapten timnas Belanda itu. Van Dijk mengevaluasi permainan timnya untuk leg kedua yakni harus lebih solid di belakang dan garang di depan. Menang empat gol di Anfield dan itu melawan Barca dibutuhkan kerja keras yang berlipat. Motivasi untuk comeback melawan Barca masih tersisa di benak kiper Liverpool Alisson Becker. Alisson musim lalu menjadi bagian sukses AS Roma saat memukul Barca di perempat final. Roma kalah 1-4 di Camp Nou namun kemudian menang 3-0 di Stadion Olimpico. "Karena kami tidak mencatatkan gol tandang di Camp Nou maka situasinya menjadi sulit. Namun kami akan memikirkan laga akhir pekan ini lawan Newcastle kemudian selanjutnya memilih strategi pas untuk lawan Barca,” ujar bek kiri Liverpool Andy Robertson kepada Sky Sports. (jpg/apw)
Sumber: