Emak-emak Dilatih Membuat Keset

Emak-emak Dilatih Membuat Keset

TANGERANG - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang memberi pelatihan cara membuat anyaman keset kepada para perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) yang digelar di ruang praktek SMKN 3 Kota Tangerang, Rabu (24/4).

Kegiatan tersebut, diikuti 100 perempuan tulang punggung keluarga asal Kelurahan Karangsari dan Cikokol. Hal itu dilakukan agar memiliki keterampilan dan hidup mandiri walaupun tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Kasie Pemberdayaan Keluarga dan Fakir Miskin Dinsos Kota Tangerang Rosyani mengatakan, pelatihan ini dapat mendorong pemberdayaan usaha ekonomi produktif. Selain itu, pelatihan juga selaras dengan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).

"Para perempuan yang menjadi tulang punggung di keluarganya kita ajarkan keterampilan biar nanti bisa membuka usaha keterampilan dengan membuat keset tanpa harus mereka mempunyai pekerjaan tetap,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres.

Rosyani manambahkan, kegiatan tersebut bekerjasama dengan SMKN 3 Tangerang untuk bisa menyediakan fasilitas mesin jahit kepada para peserta. Sehingga dapat membantu suksesnya kegiatan pelatihan .

"Kita sengaja bekerjasama dengan SMKN 3 untuk bisa berjalan maksimal. Karena kegiatan ini diadakan selama 3 hari, agar peserta fokus dan bisa membuat keset yang nantinya bisa menjadi modal mereka untuk membuat usaha tanpa harus mereka bekerja di pabrik atau pasar,"ungkapnya.

Rosyani menjelaskan, tidak hanya pelatihan membuat keset, pelatihan lain juga diberikan ke masyarakat Kota Tangerang yang ingin memiliki skil serta bisa membuka usaha mandiri. Apalagi industri kreatif saat ini sedang boming, untuk itu masyarakat diberikan pelatihan agar kedepan bisa mandiri.

"Kita tahu saat ini industri kreatif sedang boming, dimana hasil yang diciptakan bisa laku di pasaran. Untuk itu kami insiatif memberikan pelatihan ini kepada masyarakat, karena hasil apa saja dipastikan bisa laku. Terpenting bisa rajin serta keuletan yang tinggi agar bisa sukses,"tuturnya.

Dirinya berharap masyarakat Kota Tangerang bisa mengembangkan apa yang telah didapat. Karena sangat jarang sekali ada pelatihan pengembangan skil. Bahkan modal utama membuat usaha di dunia kreatif bukan materi melainkan skill dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang menghasilkan.

"Industri kreatif modal yang pertama dimiliki adalah skill dan bukan materi. Untuk itu saya harap masyarakat bisa mengembangkan, selain itu juga jika sudah berkembang bisa memberikan ilmunya kepada orang lain agar semua masyarakat bisa menciptakan sesuatu yang dihasilkan,"tutupnya. (mg-9)

Sumber: