Pecahkan Rekor Suryo, Zohri Rebut Perak di Kejuaraan Atletik Asia 2019
TANDA-TANDA sprinter Lalu Muhammad Zohri bakal menjadi bintang atletik dunia usai juara di Kejuaraan Duni Junior kembali terlihat pada Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, Senin (22/4) malam atau Selasa (23/4) dinihari WIB. Zohri mampu mempersembahkan medali perka di nomor 100 meter. Zohri mengukir waktu 10,13 detik. Pelari asala Lombok tersebut finis kedua di belakang sprinter Jepang Yoshihide Kuryu yang meraih emas dengan waktu 10,10 detik. Medali perunggu disabet pelari China Wu Zhiqiang usai membukukan waktu 10,18 detik, unggul 0,02 detik dari Andrew Fisher (Bahrain). Pada perlombaan itu, Zohri sesungguhnya sempat memimpin di 10 meter terakhir. Namun, konsentrasinya pecah sehingga kehilangan posisi terdepan yang direbut Kuryu. "Iya, saya sempat hilang konsentrasi, memikirkan saingan-saingan saya," aku Zohri usai pertandingan. "Saya akan mencoba lebih baik dan baik lagi," imbuhnya. Keberhasilan Zohri tidak lepas dari strategi jitu sang pelatih Eni Nuraeni Sumartoyo. Zohri sengaja disimpan untuk nomor 100 meter karena nomor ini menjadi target lolos ke Olimpiade. Zohri tidak dilibatkan dalam perlombaan estafet 4x100 meter karena jadwal yang terlalu mepet dengan lomba 100 meter. Hasil yang diraih Zohri menjadikannya saat ini tercatat sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara menggeser posisi Suryo Agung Wibowo. Bahkan ia memecahkan rekor milik Suryo yang bertahan lebih dari selama 10 tahun, dua kali. Rekor Suryo yakni 10,17 detik dipecahkan pertama di babak semifinal. Zohri mencatat waktu 10,15 detik dan dipertajam lagi saat dinal dengan capaian 10,13 detik. Torehan itu juga menjadi yang pertama bagi Indonesia sejak Kejuaraan Asia Atletik 1985. Waktu itu, Purnomo menjadi runner-up dengan catatan waktu 10,33 detik pada 34 tahun lampau. (apw/dtc)
Sumber: