Berburu Sejarah Baru

Berburu Sejarah Baru

AUSTIN - Kiprah Marc Marquez sebagai juara dunia tidak perlu diragukan lagi. Khususnya di tanah Amerika. Pembalap Spanyol itu telah menciptakan sejumlah rekor. Potensi rekor selanjutnya bakal terwujud di Circuit of the Americas (COTA) pada GP Amerika, Minggu (14/4), akhir pekan ini. Pembalap 26 tahun itu sejauh ini mencatatkan diri sebagai pembalap yang paling sering menjuarai balapan di Amerika Serikat. Total sudah 12 kemenangan dia ciptakan, berlangsung di tiga sirkuit berbeda. Khusus di COTA, dia sudah menorehkan enam kemenangan di ajang MotoGP, sepanjang enam musim terakhir. Lalu, di Indianapolis Motor Speedway, Marquez mendulang tiga gelar MotoGP (2013, 2014, 2015) dan dua kali di Moto2 (2011, 2012). Satu kemenangan lainnya tercipta pada musim MotoGP 2013 di Laguna Seca. Nah, satu kemenangan yang berpotensi diciptakan Marquez nantinya akan membuat dia sejajar dengan legenda, Giancomo Agostini. Mantan pembalap Italia itu menorehkan 13 kemenangan beruntun di Sirkuit Imatra, Finlandia. Yakni 8 kemenangan pada kelas 500cc (1966-1973) dan 5 kali gelar 350 cc (1969-1973). Melihat kebangkitan Marquez pada GP Argentina dua pekan lalu, kans tersebut teramat besar. Di awal musim 2019, partner Jorge Lorenzo itu memimpin klasemen sementara dengan 45 poin. Dia mengungguli Andrea Dovizioso (Ducati) yang mengemas 41 poin dan pembalap veteran Valentino Rossi (Yamaha) dengan 31 poin. Pacuan tiga rider tersebut berpeluang kembali terwujud. Merujuk track record yang ada, sejarah tentu masih berpihak kepada Marquez. Rossi hanya mampu dua kali mendulang kemenangan di Indianapolis dan Laguna Seca. Yakni ketika dia menggamit gelar juara dunia musim 2008 silam. Tetapi, Rossi tetaplah Rossi, pembalap legendaris tersebut musim ini memasuki usia 40 tahun. Pengalaman panjang di kelas utama membuat dia diperhitungkan. Apalagi dengan kenyataan dia mampu finis kedua pada GP Argentina. Yang artinya mengakhiri paceklik podium pada 10 balapan MotoGP terakhir. Hasil tersebut begitu emosional buat Rossi. Terkait COTA, Rossi menyebut sirkuit di Austin, Texas itu salah satu yang paling sulit ditaklukkan musim ini. "Tetapi, pada tahun-tahun sebelumnya itu tidaklah terlalu buruk buat saya," ujarnya sebagaimana dikutip GP One. Tahun lalu, Rossi hanya mampu finis keempat di sirkuit yang sama. Di sisi lain, capaian terbaik Dovizioso yakni menjadi runner up di COTA pada musim 2015. Tahun lalu, pembalap Italia itu harus finis kelima. Adapun, hasil balapan di Argentina dua pekan lalu menjadi pijakan buat Dovi untuk berbenah. "Target kami di Austin yakni melangkah sekali lagi di podium," ucapnya. Walaupun begitu, COTA merupakan salah satu track yang taktikal dan kerap tidak berpihak dengan Dovi dan Ducati. Tahun lalu, dia menyebut ada sejumlah jalur yang bergelombang. (jpg)

Sumber: