Corat-Coret Seragam Masih Terjadi

Corat-Coret Seragam Masih Terjadi

LEBAK-Aksi corat-coret baju seragam usai pelaksanaa Ujian Nasional (UN) Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak masih terjadi. Bahkan para pelajar berani melakukannya di lingkungan sekolahnya. Selain itu, ada juga pelajar yang melakukan konvoi di jalanan dengan berkendara motor. Pantauan di lapangan, puluhan sepeda motor yang dikendarai para pelajar dengan baju seragam yang telah mereka corat-coret konvoi di Jalan Siliwangi Pasir Ona menuju satu titik yakni menuju hutan kota untuk berkumpul. Para pelajar nampak terlihat senang meski pengumuman kelulusan belum mereka ketahui. Hampir semua dari mereka meyakini akan lulus setelah mereka mengikuti UN, sebab hasil UN bukan salah satu syarat kelulusan. "Sebenarnya kalau melihat jadwal pengumuman kelulusan masih jauh, tapi ini luapan kegembiraan kami saat ini," ujar salah seorang siswa SMA yang enggan menyebutkan nama. Menurut dia, aksi corat-coret ini memang dilarang oleh sekolah. Makanya, aksi ini dilakukan di luar sekolah dengan cara berkumpul di satu titik yang sudah disepakati. "Iya saya senang aja, kami corat-coret baju dan mau konvoi di jalanan bersama teman satu sekolah serta teman lainnya disekolah yang berbeda," ujarnya. Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCB) Pendidikan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahmad Sirojudin mengatakan pihaknya sebetulnya sudah jauh-jauh hari telah melakukan imbauan kepada seluruh sekolah agar meminimalisir kemungkinan aksi corat-coret oleh pelajar sebelum atau sesudah pengumuman kelulusan. "Kami sangat menyayangkan tindakan pelajar yang melakukan corat-coret seragam, padahal jika disumbangkan kepada warga tidak mampu akan sangat bermanfaat, dan itu telah saya sampaikan kepada guru juga siswa di beberapa kesempatan," ungkapnya. Menurut dia, aksi corat-coret siswa ini nanti akan ditindaklanjuti karena aksi mereka dikhawatirkan ditiru oleh adik-adik kelasnya. "Jika kita temukan dan jelas identitasnya nanti akan kita tindaklanjuti dan memberikan memanggil pihak sekolah serta para siswa dan orangtua mereka," katanya. (mg-05/tnt)

Sumber: