Bank Banten Tingkatkan Kualitas Bisnis

Bank Banten Tingkatkan Kualitas Bisnis

SERANG-Bank Banten terus berupaya meningkatkan kualitas bisnisnya. Hal itu dilakukan untuk menghadapi tantang, harapan, dan pengembangan bisnis Bank Banten pada 2019. Selain itu, secara global, perkembangan kredit Bank Banten saat ini pun lebih tinggi dari dana pihak ketiga (DPK), sehingga harus adaptif untuk bertahan dan melakukan improvisasi dalam persaingan antarbank. "Potensi terbesar masih pada captive market (pasar terkurung) kami, yakni segmen kredit bagi ASN (aparatur sipil negara) yang masih sangat potensial untuk diraih," kata Direktur Utama Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Bank Banten Tahun 2019 di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jakarta, Kamis (11/4), seperti dikutip dari rilis Bank Banten. Raker itu dilakukan dengan harapan dapat memberikan solusi bagi para pemimpin cabang dalam mengatasi hambatan dan mengatur strategi guna memaksimalkan kinerja Bank Banten. Raker yang diselenggarakan sejak Rabu (10/4) tersebut dihadiri juga oleh Pelaksana Tugas (Plt) Komisaris Utama Bank Banten, Media Warman, dan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten. Fahmi mengatakan Bank Bnaten berupaya melakukan terobosan dengan terus menggali potensi yang ada di Provinsi Banten, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di Provinsi Banten. Bank Banten pun terus mengembangkan sistem pembayaran terintegrasi untuk meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan/institusi dan berperan aktif dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Banten. "Bank Banten terus melakukan inovasi ke arah digitalisasi untuk meningkatkan layanan perbankan kepada para nasabah, debitur, juga kepada seluruh stakeholder. Selain itu, kami pun fokus kepada perbaikan kualitas kredit dab business process (proses bisnis), juga tetap mengedepankan efisiensi dalam berbagai hal, sehingga tercipta kinerja yang efektif dan efisien,' ujarnya. Selain itu, kata Fahmi, Bank Banten pun memperkuat lingkup internal dengan mendorong karyawan untuk meningkatkan budaya kerja, budaya risiko, sesuai dengan nilai-nilai Bank Banten, yakni Profesional, Andal, Nasabah Diutamakan, Disiplin, Antusias, Integritas (PANDAI). "Rapat kerja juga berfungsi untuk memastikan bahwa arahan, rencana bisnis, dan strategi perusahaan tersampaikan dengan efektif dan optimal. Seluruh insan Bank Banten saat ini smeakin kompak, solid, dan loyal," ujarnya. Sepanjang 2018, kata Fahmi, Bank Banten sudah melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) berupa pendidikan dan latihan (diklat) atau sertifikasi kepada 3.696 karyawan yang terdiri dari 164 pelatihan keterampilan teknis (training technical skills) dan 27 pelatihan keterampilan lunak (training soft skills) dengan tujaun meningkatkan kapasitas serta kemampuan SDM. "Hal ini ditujukan untuk memberikan layanan yang optimal bagi nasabah dan stakeholder Bank Banten di seluruh Indonesia," paparnya. (mg-03/tnt)

Sumber: