Prabowo-Sandi Sapa Warga Tanah Kelahiran Ma’ruf, Kampanye Akbar di Lapangan Jongjing

Prabowo-Sandi Sapa Warga Tanah Kelahiran Ma’ruf, Kampanye Akbar di Lapangan Jongjing

SERANG – Kampanye Akbar Prabowo-Sandi dilakukan di tanah kelahiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor urut 01 Ma’ruf Amin di Lapangan Jongjing, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Senin (8/4). Kampanye tersebut dimeriahkan oleh raja dangdut yaitu Rhoma Irama. Turut hadir Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto, Ketua DPW PAN Banten Masrori, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI  Banten 1, Dedi Gumelar atau Miing, dan sejumlah perwakilan partai koalisi pendukung Capres Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Pantauan Banten Ekspres, puluhan ribu masyarakat berbondong-bondong mendatangi kampanye akbar tersebut. Kemacetan pun tak bisa dihindari mulai dari markas Polsek Tirtayasa hingga ke lokasi kampanye. Rhoma baru tiba di lokasi sekira pukul 11.30 WIB. Kedatangannya disambut meriah oleh masyarakat, bahkan setelah raja dangdut menyanyikan beberapa lagu andalannya, masyarakat masih bersemangat memberikan salam perpisahan kepadanya. Ketua DPP PAN, Yandri Susanto mengatakan kedatangannya berkampanye di Tirtayasa merupakan hasil masukan dari berbagai pihak terutama relawan PAN dan Prabowo-Sandi, terlebih daerah ini merupakan daerah asal kelahiran Cawapres nomor urut 02. Dirinya pun menyambut baik semangat masyarakat menuju pemenangan Prabowo-Sandi. “Tanara ini tentu punya nama yang khas terutama ketika ada Pilpres karena ini merupakan tempat tinggal dari Pak Ma’ruf Amin. Kita ingin menyapa Tanara dan sekitarnya (Pontirta), dan alhamdulillah yang kita laksanakan tanpa diongkosin, tanpa diberikan apapun mungkin yang datang sampai 30 ribuan, sampai kemana-mana macet. Artinya hari ini kita meyakini Prabowo-Sandi untuk Indonesia bisa benar-benar terwujud,” katanya seusai kampanye akbar. Yandri juga telah melakukan persiapan-persiapan jelang Pemilu 17 April mendatang, mulai dari konsolidasi internal hingga memastikan pemilih agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing. “Kita konsolidasi internal pasti, terutama saksi, kemudian kami memastikan pemilih kita yang tidak bisa memilih karena administrasi akan kami pantau. Kemudian pantau lagi bagaimana kantong relawan kita apakah ada pergeseran atau tidak, dan juga kami pastikan bisa datang ke TPS,” ujarnya. Dia juga mengaku pemenangan di Banten ditargetkan mencapai hingga 60 persen lebih. Dirinya meyakini itu karena melihat antusiasme masyarakat yang menginginkan Prabowo-Sandi menang. “Kalau dulu di Banten kita targetkan 58 persen, tapi (sekarang) insya Allah di atas 60 persen kalau dilihat dari antusiasme,” paparnya. Yandri juga menanggapi soal kartu tani yang saat ini belum aktif. Ia menganggap bahwa kartu tersebut merupakan produk gagal, sehingga dirinya menganggap aneh bagi rakyat yang mempercayai kartu tersebut. Seharusnya semua pelayanan tersebut bisa diberikan melalui satu kartu yaitu Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El). “Kami justru protes kenapa kartu tani sampai saat ini belum dilaksanakan, jangan-jangan nanti ada kartu sembako murah, berarti saat ini sembako mahal dong, kalau murah gak perlu ada kartu sembako murahkan? Kartu itu seharusnya tidak perlu diumbar karena, tanpa kartu itupun pemerintah bisa memberikan pelayanan melalui  e-KTP, karena semua data ada di sana,” katanya. Caleg DPR RI  Banten 1, Dedi Gumelar mengatakan bahwa kedatangan masyarakat ke kampanye akbar ini bukan hanya ingin mendengarkan musik milik raja dangdut tersebut, melainkan juga menginginkan perubahan agar menjadi lebih sejahtera dengan mendukung Prabowo-Sandi. “Kalau hanya musik tidak akan kuat dengan panas, tapi mereka ada idealisme dan Pak Haji Rhoma yang mendukung Prabowo-Sandi dan bergabung dengan PAN, menjadi girohnya (masyarakat) jadi tinggi untuk memenangkan, dan kita berangkat dari Tanara ini, untuk memenangkan Prabowo-Sandi, dan kesan saya ini benar-benar mengagumkan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman), Rhoma Irama mengatakan alasannya bergabung bersama PAN karena ingin sama-sama berjuang membela Islam dan Indonesia dari gejala neokolonialisme dan kolonisasi orang asing. “Terutama untuk ukhuwah islamiyah bersama NU dan Muhamadiyah, karena Allah juga bersabda agar kita selalu berpegang teguh pada tali Allah dan jangan bercerai-berai,” katanya di sela-sela saat bernyanyi. (mg-03/tnt)

Sumber: