Rupiah Tak Pengaruh Oleh Bom

Rupiah Tak Pengaruh Oleh Bom

Dolar Amerika Serikat (AS) mencoba kembali menguat terhadap rupiah setelah menyentuh level terendahnya. Meski demikian, rupiah masih dalam tren menguat. Adanya aksi teror bom Kampung Melayu, Jakarta Timur tidak lantas membuat rupiah terpuruk. Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (26/5), dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.307. Mata uang Paman Sam tersebut langsung turun dan menyentuh level terendahnya di Rp 13.290. Dolar AS perlahan mencoba naik. Hingga pukul 9.41 WIB, dolar AS menguat ke posisi Rp 13.300. Namun, secara year to date (ytd) atau dari awal tahun hingga saat ini, dolar AS masih melemah terhadap rupiah sebesar 1,28 persen. Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, meski laju USD masih dalam tren melemah namun, laju rupiah seperti dalam perkiraan kami sebelumnya yang cenderung dapat berbalik melemah pasca penguatan dalam beberapa hari terakhir. Laju USD yang melemah seiring belum jelasnya arah atau potensi kenaikan Fed rate selanjutnya. Bahkan salah satu pejabat The Fed mengatakan bahwa kenaikan Fed rate di bulan Juni masih tanda tanya sehingga memberikan sentimen negatif pada USD. Dari sisi internal, masih terjaganya kondisi ekonomi dalam negeri dapat menahan pelemahan yang ada untuk tidak turun lebih dalam. "Sebelumnya kami sampaikan, mulai adanya potensi kenaikan USD seiring pelemahan harga minyak mentah setidaknya dapat kembali dicermati dan dapat diantisipasi jika nantinya laju rupiah kembali melemah,". Meski saat ini laju rupiah masih dapat bergerak di teritori positif namun akan kembali diuji ketahanannya. Tetap berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah seiring mulai adanya kenaikan USD. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.312 dan resisten Rp 13.290. Pelemahan yang terjadi diharapkan dapat bersifat sementara untuk tidak membuka peluang pelemahan yang ada. Di sisi lain, pelemahan ini pun terjadi jelang libur di mana pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan kondisi negatif selama libur yang dapat berimbas pada laju mata uang soft currency termasuk rupiah.  Meski diharapkan ada potensi rebound namun, tetap berhati-hati terhadap sentimen yang ada. Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.335 dan resisten Rp 13.298. (kmp)

Sumber: