Warga Talaga Bestari Tolak Sutet, Ngadu ke DPRD Banten
SERANG-Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Perumahan Talaga Bestari, Kabupaten mendatangi Gedung DPRD Banten di KP3B, Kota Serang, Kamis (28/3). Kedatangan mereka dilakukan untuk menolak pembangunan saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) yang melintasi area perumahan tersebut. Paguyuban yang diketuai Agus Setiawan itu diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Banten, Eri Suhaeri. Hadir pada saat itu, perwakilan Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku pihak yang mengerjakan sutet dan PT Putra Sinar Persada selaku pengembang perumahan. Ketua Paguyuban Talaga Bestari, Agus Setiawan mengatakan warga tak pernah diberitahu dan dilibatkan dalam pembangunan sutet tersebut. Menurut dia, sutet akan berdampak buruk pada lingkungannya. Selain mengganggu kesehatan, juga menurunkan harga tanah. "Ditambah faktor sosial lainnya. Belum lagi faktor insiden, kebakaran, roboh, tentunya mengancam jiwa kami yang sudah puluhan tahun tinggal di situ. Jadi kami 100 persen menolak," kata Agus saat audiensi seraya diamini warga yang hadir. Ketua Komisi IV DPRD Banten, Eri Suhaeri berharap persoalan sutet di Talaga Bestari dapat dicarikan solusinya, sehingga pembangunan itu sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) tidak terhambat. "Kami sangat mengharapkan pekerjaan sutet ini lancar, tapi pemerintah pusat (PLN) juga harus memperhatikan aspirasi masyarakat sekitar," katanya seusai audiensi. Ia meminta PLN mempertimbangkan kembali jalur sutet seperti diharapkan oleh masyarakat. "Sekarang memang masyarakat modern, pembangunan sutet itu guna memasok dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Tapi alangkah bijaknya lagi karena sutet ini belum ada pengerjaan dicarikan lagi rute lainnya yang masih memungkinkan dan tak jauh dari lokasi pertama perencanaan PLN," ujarnya. Menurut Eri, pihaknya akan turun ke lapangan guna mengecek secara langsung keberadaan warga Perumahan Talaga Bestari serta melihat titik-titik yang akan didirikan sutet. "Kita nanti akan ke lapangan serta melihat master plan nya seperti apa. Kemudian kita bersama-sama akan melakukan rapat disitu (kantor Putra Sinar Persada)," katanya. Ia mengatakan hasil peninjauan ke lapangan dan rapat tersebut nantinya sebagai bahan komisi untuk disampaikan kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH). "Kita nanti sampaikan ke gubernur dan nanti gubernur menindaklanjuti ke pemerintah pusat," ujarnya. Sementara itu, perwakilan PLN pada bidang perencanaan, Onda Irawan mengatakan dirinya akan menyampaikan hasil audiensi dengan warga dan DPRD itu ke pimpinannya. "Kami nanti akan laporan hasil pertemuan ini kepada atasan saya. Dan ini nantinya akan dijadikan bahan untuk kelanjutan PSN ini. Sesuai dengan target tahun ini selesai," jelasnya. Menurut dia, pembangunan sutet di Perumahan Talaga Bestari direncanakan sebanyak 10 titil tapak tower. Sutet itu merupakan jalur penghubung aliran listrik Jawa-Sumatera. Ada 47 titik tapak menara di Banten, yakni 10 titik di Talaga Bestari, tiga titik di Balakukang, 10 titik di Alam Sutera, dan sisanya di atas lahan masyarakat. "Yang belum tuntas di Talaga Bestari dan Balakukang. Sutet ini memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau yang (sutet) ini terhambat, di kemudian hari nanti akan sering terjadi pemadaman (listrik) bergilir karena defisit," katanya. (tb/tnt)
Sumber: