Belanda vs Jerman (2-3), Rekor 23 Tahun Musnah

Belanda vs Jerman (2-3), Rekor 23 Tahun Musnah

DALAM dua dekade rekor Belanda atas Jerman ketika bermain di kandang cukup positif. Yakni dua menang dan dua seri. Namun setelah 23 tahun, akhirnya Oranye tumbang juga oleh Jerman. Terakhir kali Belanda kalah saat laga digelar di depan publiknya terjadi saat ujicoba internasional 25 Maret 1996. Saat itu Juergen Klinsmann jadi pencetak gol tunggal bagi Die Mannschaft. Kemarin (25/3) di Johan Cruyff Arena, Jerman menekuk Belanda dengan skor 3-2 dalam matchday pertamanya grup C kualifikasi Euro 2020. Niko Schulz menjadi pahlawan juara dunia empat kali itu berkat golnya di menit ke-90. Dua gol lain Jerman dihasilkan Leroy Sane (15') dan Serge Gnabry (34'). Sementara Belanda mencetak gol lewat Matthijs de Ligt (48') dan Memphis Depay (63'). Der trainer Jerman Joachim Loew kepada ARD memberikan apresiasi buat timnya. Kemenangan ini membalas kekalahan telak Jerman dengan skor 0-3 di ajang UEFA Nations League A grup 1 (14/10). "Kami sukses mengalahkan lawan yang sangat kuat dan tiga poin ini seharusnya sangat sulit kami dapatkan. Dalam pandangan saya, performa kami di babak pertama terbilang fantastik,” kata Jogi, sapaan Joachim Loew. Pilihan Jogi menepikan skuat pemenang Piala Dunia 2014 seperti Thomas Mueller, Mats Hummels, dan Jerome Boateng terlihat pas. Darah muda Jerman seperti Sane, Gnabry, Thilo Kehrer, maupun Schulz merepotkan lini belakang Belanda. Kapten Belanda Virgil van Dijk ditulis Mirror sebagai titik lemah timnya. Ketiga gol Jerman lahir karena kelambatan Van Dijk yang kemarin berduet dengan De Ligt sebagai duo bek tengah. "Serge (Gnabry) dan Leroy (Sane) tampil fantastik. Serge berkompetisi dengan Van Dijk sepanjang laga kemudian dia berhasil menjaga dominasi serangan, dan tampil berbahaya,” tutur Jogi. “Mengapa saya memasang tiga pemain cepat karena saya ingin mengejutkan di awal laga,” tambah pelatih yang sudah hampir 13 tahun menjadi arsitek Jerman. Sementara itu, pelatih Belanda Ronald Koeman kepada Reuters berkata jika performa selama babak kedua jauh lebih apik dibanding babak pertama. Setelah tertinggal dua gol, tim juara Euro 1988 itu bisa menyamakan skor. Meski di akhir laga, timnya kebobolan. (jpg/apw)

Sumber: