Indonesia vs Vietnam (0-1), Kejar Target Lain!
HANOI – Nasib tim nasional U-23 Indonesia dalam dua bulan terakhir seperti roller coaster. Pada 26 Februari, mereka menjadi kampiun Piala AFF U-22 di Kamboja. Namun, pada 24 Maret malam, Indonesia tertimpa kemalangan yang sungguh getir; gagal lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2020. Tadi malam Bagas Adi dkk resmi tereliminasi setelah kalah tipis 0-1 melawan tuan rumah Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi. Penampilan Garuda Muda di grup K kualifikasi Piala AFC U-23 2020 memang mengecewakan. Dua kali main, timnas Indonesia dua kali kalah melawan tim sesama Asia Tenggara. Sebelumnya keok dramatis di tangan Vietnam via tandukan Trieu Viet Hung pada menit ke-90 plus 4, Indonesia dibantai Thailand U-23 dengan skor 0-4 (22/3). Kekalahan melawan Vietnam membuat pelatih timnas U-23 Indra Sjafri gemas. Sebab, dia menilai, anak asuhnya sudah tampil sesuai dengan keinginannya. ’’Game plan sudah berjalan dengan baik,’’ katanya. Hanya, kehilangan fokus pada menit terakhir membuat Garuda Muda menderita. Yang lebih menjengkelkan, gol yang dicetak Trieu itu berawal dari tendangan penjuru. Itu menjadi kebobolan keempat timnas U-23 dari situasi set piece sejak berlaga di Piala AFF U-22 di Kamboja. ’’Padahal, sebelumnya kami mampu antisipasi set piece dengan baik. Tapi, kami malah kecolongan saat set piece pada menit akhir. Ini yang harus kami benahi,’’ tegas pelatih 56 tahun itu. Indra memang belum mau menyerah. Meski satu target, yakni membawa timnas U-23 lolos ke babak utama Piala AFC U-23 2020 sudah kandas, masih ada satu tujuan yang wajib dikejar. Yakni, meraih medali emas SEA Games 2019 pada 30 November hingga 11 Desember mendatang. ’’Saya akan konsisten untuk meraih satu target lagi,’’ tutur dia. Dia meyakini kekalahan tersebut tak akan mengubah apa pun. Dia bakal tetap berupaya membawa timnas U-23 kembali bangkit. ’’Sepak bola Indonesia tak akan mati dengan kekalahan ini. Masih ada target lain yang harus kami capai,’’ imbuh dia. Meski gagal total, Indra tak mau menyalahkan pasukannya. ’’Anak-anak sudah berjuang dengan maksimal. Harus saya apresiasi,’’ terangnya. Dia juga menegaskan sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas apa yang dicapai timnas U-23 saat ini. Termasuk keputusannya mendepak Todd Rivaldo Ferre dan Billy Keraf dan menggantinya dengan Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri. Belakangan dua nama terakhir gagal tampil maksimal. ’’Tapi, saya yang lebih tahu kondisi tim. Jangan salahkan satu pemain atas kegagalan ini. Toh, kalau kami menang, keputusan ini tak akan disalahkan,’’ imbuhnya. Di sisi lain, kemenangan itu membuat Vietnam U-23 menempati posisi runner-up di bawah Thailand U-23. Poin mereka sama. Namun, Vietnam U-23 kalah selisih gol. Pelatih Veitnam U-23 Park Hang-seo mengatakan cukup puas dengan penampilan timnya. ’’Ada dua alasan kami menang. Pertama, komunikasi pemain bagus. Kedua, mereka tahu kapan harus bertahan dan menyerang dengan baik,’’ tutur pelatih asal Korea Selatan itu. Setelah kalah 0-1 di babak semifinal Piala AFF U-22 (24/2), Hang-seo memang sudah mempelajari kekuatan Indonesia. ’’Dan hasilnya cukup bagus,’’ imbuhnya. Dia pun meminta pemainnya melupakan kemenangan atas Indonesia. Sebab, di laga pemungkas, mereka bersua Thailand U-23 (26/3) yang sudah mencetak 11 gol dalam dua laga. ’’Kami ingin lolos ke babak utama dengan hasil maksimal,’’ tegasnya. (jpg)
Sumber: