Thailand vs Indonesia, Bukan Lawan Menakutkan

Thailand vs Indonesia, Bukan Lawan Menakutkan

HANOI-Thailand kerap menjadi ganjalan bagi timnas Indonesia. Beberapa kali timnas harus takluk jika bertemu tim dari Negeri Gajah Putih itu. Namun sekarang, buang jauh-jauh sikap inferior tersebut. Sebab, Indra Sjafri dan pasukannya sudah membuktikan kalau Thailand bukanlah lawan yang menakutkan. Itu mereka tunjukkan saat menaklukkan Thailand pada final Piala AFF U-22 di Kamboja bulan lalu. Timnas pun semakin pede saat kembali bentrok dengan Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi sore nanti. Sebab, pada laga perdana grup K kualifikasi Piala AFC U-23 itu, timnas masih diperkuat mayoritas pemain yang menjadi kampiun di Piala AFF U-22. Bahkan, materi Garuda Muda lebih solid seiring bergabungnya Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri dan Ezra Walian. Bahkan, Egy dan Saddil kemungkinan menjadi starter sore nanti. "Egy punya kualitas dan saya anggap bisa memenuhi game plan yang kami kembangkan," kata Indra soal kemungkinan Egy menjadi starter har ini. "Tapi, ini tim sepak bola. Ada sebelas pemain yang harus saya manage," tegas pelatih yang membawa timnas U-19 juara Piala AFF U-19 enam tahun silam itu. Soal lawan, Indra sadar bahwa Thailand akan jadi salah satu ancaman. Selain punya misi revans atas kekalahan di final Piala AFF U-22, mereka juga bakal tampil lepas. Ya, Thailand sudah memastikan lolos putaran final Piala AFC U-23 tahun depan. Sebab, Thailand bertindak sebagai tuan rumah. "Saya memang mengikuti perkembangan tim Thailand dan Vietnam. Tapi saya lebih memilih fokus untuk mempersiapkan tim saya," tambah Indra. Pelatih Thailand Alexandre Gama tak memungkiri kalau pasukannya mengusung spirit revans. "Kami ingin mengubah hasil di Kamboja lalu. Kami harus banyak melakukan improve," koar Gama. Ia menegaskan, tim asuhannya tetap tampil serius meski sudah memastikan lolos ke putaran final. "Pemain harus serius agar saya bisa mengukur sejauh mana kekuatan tim ini. Sekaligus melihat bagaimana kekuatan calon lawan di kompetisi tahun depan," tegas pelatih asal Brasil itu. "Kami sudah mempersiapkan tim dengan sangat baik untuk kompetisi ini. Tinggal berusaha dan bekerja keras," lanjutnya. Bukti keseriusan Thailand bisa dilihat dari komposisi di kualifikasi Piala AFC U-23 ini. Gama melakukan perombakan besar-besaran. Dari 23 skuad yang tampil di Piala AFF U-22, hanya enam pemain saja yang dipertahankan. Mereka adalah kiper Korraphat Nareechan. Kemudian tiga bek, Saringkan Promsupa, Patcharapol Intanee dan pemain keturunan Italia, Marco Ballini. Dua lainnya adalah gelandang  Sakunchai Saengthopho dan striker Korrawit Tasa. Gama bahkan harus memanggil pemain dari skuad senior. Yakni  Kevin Deeromram, Anon Amornlerdsak, Supachok Sarachat dan Supachai Jaided. Yang harus diwaspadai tentu saja sang striker, Supachai Jaided. Pemain 20 tahun itu sudah 12 kali membela timnas Thailand. Termasuk tampil dalam ajang Piala AFF 2018. Di ajang itu, Supachai mampu mengemas tiga gol. Supachai juga tampil di Piala Asia 2019, dan mencetak satu gol saat melawan Tiongkok. "Kami sudah benar-benar melakukan seleksi pemain yang ketat untuk ajang ini. Saya punya ekspektasi tinggi (kepada pemain baru)," paparnya. (gus/bas)

Sumber: