Hamil Muda, Calhaj Gagal Berangkat
SERANG- Seorang calon jemaah haji (calhaj) asal Kota Serang gagal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini karena tengah hamil muda. Hal itu diketahui saat pemeriksaan kesehatan tahap kedua sebanyak 230 calhaj oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Serang, Rabu (13/3). “Kemarin (12/3), calhaj yang diperiksa dari Kecamatan Kasemen, Taktakan, dan Walantaka sebanyak 264 orang, tapi dari laporan, hanya 230 orang yang datang, dan dari jumlah 230 itu, ada satu calhaj yang tidak bisa melanjutkan keberangkatannya karena tengah hamil muda,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Serang, Teja Ratri saat ditemui di sela-sela pemeriksaan calhaj. Menurut Teja, berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag), tahun ini jumlah calhaj Kota Serang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan sebanyak 831 orang. Pemeriksaan dilakukan selama tiga hari, mulai Selasa (12/3) sampai Kamis (14/3). Terkait calhaj yang gagal berangkat, Teja mengatakan usia kandungannya baru tujuh minggu. Sesuai prosedur yang bersangkutan tidak bisa berangkat. Suaminya pun membatalkan keberangkatannya. Selain dua calhaj yang gagal berangkat, kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di hari pertama juga ada beberapa calhaj yang mempunyai riwayat penyakit dan membutuhkan pendampingan atau pengawasan dari Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan pendamping jemaah haji. “Rata-rata penyakitnya jantung dan pembuluh darang,” ujarnya. Ia mengatakan hasil pemeriksaan terhadap 303 calhaj hari ini (kemarin) yang berasal dari Kecamatan Serang belum bisa diketahui. “Untuk besok (hari ini) giliran calhaj dari Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, dan Curug yang dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. Teja memaparkan pemeriksaan calhaj tahap kedua itu dilakukan untuk menilai kembali pemeriksaan tahap pertama yang dilakukan di puskesmas. “Setelah pemeriksaan ini, nanti ada lembaran pengesahan atau berita acara pemeriksaan haji, untuk selanjutnya bisa dilampirkan saat hendak melakukan pelunasan ke bank,” katanya. Terkait calhaj yang pada hari pertama pemeriksaan tidak datang, kata dia, bisa melakukan pemeriksaan di hari ketiga atau bisa juga ikut pemeriksaan berbarengan dengan pemeriksaan TPHD. “Intinya bagi yang belum diperiksa bisa datang ke dinkes sebelum berangkat ke Tanah Suci,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Serang, Toyalis mengatakan saat ini sesuai dengan peraturan menteri kesehatan (permenkes), calhaj selain mampu membayar biaya haji juga memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori cukup. Penentuan tingkat kebugaran itu dilakukan melalui pemeriksaan kebugaran yang disesuaikan dengan karakteristik individu jemaah haji. Hal itu dilakukan agar tidak terganggu saat melaksanakan ibadah hajinya. “Makanya sekarang usai melakukan pemeriksaan tahap pertama di puskemas, para calhaj ini juga kami juga mengecek kebugarannya yang telah dilakukan beberapa waktu lalu,” katanya. Dalam cek kebugaran, kata Toyalis, pihaknya meminta kepada para calhaj untuk berkeliling beberapa putaran yang telah ditentukan dinkes yang jaraknya seperti Shofa dan Marwah. Pada tes itu juga pihaknya mengundang kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) supaya membimbing dan saling tahu kalau ada calhaj yang punya riwayat penyakit. Nanti ketika berangkat TPHD bisa mengingatkan calhaj untuk minum obat sehingga saat melaksanakan ibadah haji tidak terganggu. “Hasil cek kebugaran, dari 831 calhaj, hanya 70 persen yang kebugarannya bagus, sisanya perlu pendampingan, karena menderita darah tinggi dan lainnya,” katanya. (and/tnt)
Sumber: