Jelang Hadapi Barito Putera, Benahi Pertahanan dan Daya Gedor
![Jelang Hadapi Barito Putera, Benahi Pertahanan dan Daya Gedor](https://tangerangekspres.disway.id/uploads/PERSITA.jpg)
PERSITA Tangerang dipastikan telah melupakan kekalahan 2-0 atas Persela Lamongan pada laga pembukan Babak Penyisihan Grup E, Senin (4/3) sore di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tim Ungu bersiap menghadapi laga kedua kontra Barito Putera, Sabtu (9/3) dengan semangat lebih tinggi dibanding sebelumnya. Spirit ini tercipta lantaran persiapan kali ini sudah ditangani langsung oleh Widodo Cahyono Putro (WCP) yang baru bergabung, Senin (4/3) jelang laga kontra Persela dari kursus pelatih lisensi Pro AFC. Pemain nampak bersemangat meski latihan kemarin sekedar melakukan recovery (pemulihan stamina) usai pertandingan. "Kalau suasana tim, kondisi pemain sudah pulih dari kekalahan atas Persela dan siap menghadapi pertandingan Sabtu nanti. Kehadiran coach WCP juga membuat pemain tambah semangat, mudah-mudahan suasana tim yang bagus saat ini bisa membuat permainan Persita lebih baik," ucap I Nyoman Suryanthara Manajer Persita. Soal evaluasi usai kalah dari skuat asuhan Aji Santoso, WCP memastikan akan melakukan pembenahan di dua sektor. Pertama, ada di lini depan yang dinilai mantan pelatih Bali United tersebut masih belum mampu memaksimalkan peluang yang didapat menjadi gol. Mantan pemain Petrokimia Gresik yang mengalahkan Persita pada babak final Liga Indonesia tahun 2002 tersebut menyatakan ada beberapa peluang yang semestinya menjadi gol tapi terbuang percuma. Menurutnya, pemain lini depan masih belum memahami kapan harus mengeksekusi peluang menjadi gol dan kapan harus memberi umpan kepada pemain yang lebih berpeluang membuat gol. "Ada beberapa momen yang semestinya diberikan kepada rekannya yang bebas, tapi dipaksakan untuk bisa membuat gol sendiri. Pengertian-pengertian ini yang harus diberikan saat latihan, pemain harus bisa memperbaiki kemampuan baik secara individu maupun secara tim," ucap WCP. Sedang pembenahan kedua adalah di pertahanan Pendekar Cisadana yang dinilai WCP proses terjadinya gol tercipta karena masih lemahnya koordinasi antar pemain saat melakukan pertahanan. Gol pertama tercipta karena gagalnya perangkap offside yang diterapkan oleh pemain. Sehingga Malik Risaldi mampu dengan mudah berhadapan dengan kiper Syaiful Syamsudin. Demikian juga dengan gol kedua Persela yang dibuat pemain Asia milik Persela Kei Hirose. Pemain asal Jepang tersebut ditambahkan Wiganda Saputra Asisten Pelatih Persita dengan mudah menembus lini belakang Persita meski banyak pemain ada di posisi pertahanan. "Koordinasi dan komunikasi antara pemain saat transisi masih harus ditingkatkan, proses gol yang tercipta karena pemain kita membiarkan pemain lawan bebas melakukan aksinya tanpa ada pressing. Padahal penting proses transisi diiringi pressing pemain lawan yang menguasai bola," tutup Gandul, sapaan akrab Wiganda. (apw)
Sumber: