Jerman Terbuka 2019, Sinyal Ancaman Praveen/Melati
PASANGAN ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tersingkir dari Jerman Terbuka 2019. Mereka kandas dibabak pertama oleh Robin Tabeling/Selena Piek dalam straight set 21-19, 21-18 di Innogy Sporthalle, Muelheim an der Rhur, Jerman, kemarin (27/2). Kekalahan ini cukup mengejutkan mengingat Praveen/Melati didaulat unggulan ketujuh disektor ganda putri. Padahal di atas kertas keduanya lebih unggul dari pasangan asal Belanda yang menduduki peringkat ke-57 dunia tersebut. Saat ini Praveen/Melati berada diranking ke-15 dunia. Apalagi Jerman Terbuka hanyalah turnamen berkategori level super 300. Sedangkan dua turnamen selanjutnya dengan level lebih atas, sekelas Malaysia Masters dan Indonesia Masters, keduanya bisa tampil lebih baik. Di Malaysia, Praveen/Melati terhenti di babak perempat final atas pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai lewat rubber set 21-18, 14-21, 18-21. Sedangkan di Indonesia Masters, mereka takluk atas pasangan ganda campuran terbaik dunia saat ini Zheng Siwei/Huang Yaqiong 16-21, 12-21. Di Jerman Terbuka yang tidak terlalu banyak diikuti pemain terbaik dunia, Praveen/Melati malah angkat koper dibabak pertama. Padahal keikutsertaan pasangan ganda campuran Indonesia yang diturunkan di Jerman Terbuka 2019 bukan semata-mata sebagai pemanasan sebelum tanding di All England 6-10 Maret mendatang. Namun, ada misi khusus yang diusung oleh tim pelatnas. Utamanya ialah untuk mengumpulkan poin sebanyak mungkiin. “Supaya per-Mei kami bisa berada diperingkat sepuluh besar dunia,” ucap Richard Mainaky, pelatih pelatnas ganda campuran saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin (27/2). Target tersebut ditujukan untuk dua pasangan pelatnas yang kini diprioritaskan untuk mengikuti kualifikasi olimpiade. Selain Praveen/Melati, ada pasangan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Saat ini Hafiz/Glo masih berada diperingkat ke-11 dunia, poin yang mereka kumpulkan berbeda tipis dengan pasangan Korea Selatan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung. Keduanya saling mengejar poin supaya bisa meraih tempat aman selama race to olympic. Sementara Praveen/Melati ada diposisi ke-15 dunia. Mereka perlu kerja keras untuk mengerek peringkat menuju posisi 10 besar. Pasangan ganda campuran lainnya, seperti Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow belum bisa diharapkan untuk ke arah sana. “Namun Hafiz/Glo dan Praveen/Melati yang sudah mendekati dibanding pasangan lain. Kami lihat hasilnya sudah cukup bagus,” kata pria yang akrab disapa Icad tersebut. Meski menilai perkembangan atlet binaannya cukup bagus, bukan berarti kekalahan Praveen/Melati dapat dimaklumi begitu saja. Ini bisa jadi sinyal yang kurang baik ke depannya. Tidak sama dengan sektor lain, ganda campuran punya jadwal yang paling padat. Mereka diagendakan untuk mengikuti tiga turnamen yang masuk dalam kalender BWF. Pertama Barcelona Spain Masters 19-24 Februari, lalu sekarang German Open 26 Februari - 3 Maret, dilanjut All England. Sebagai salah satu sektor yang diharapkan untuk menembus olimpiade, baik Hafiz/Glo dan Praveen/Melati harus berjuang agar bisa masuk ke zona aman delapan besar. Saat ini, semua sektor kecuali ganda campuran sudah ada yang mewakili masing-masing. Di sisi lain, ganda putri Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah jadi satu-satunya yang wakil Indonesia yang gugur dibabak 32 besar. Della/Tania baru berpasangan sejak Barcelona Spain Masters pekaaaan lalu. Tetapi upaya pemasangan tersebut belum bisa dibilang berhasil, sebab mereka selalu gugur dibabak awal pertandingan. Kemarin menghadapi ganda putri nomor satu dunia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, mereka kalah jauh 14-21, 10-21. (jpg/apw)
Sumber: