Real Madrid vs Barcelona, Bale Jadi Solusi
KONDISI mental Real Madrid dan Barcelona jelang El Clasico pada leg kedua semifinal Copa del Rey dini hari nanti bak bumi dan langit. Jika ruang ganti Barca tengah kondusif pasca kemenangan sensaional 4-2 atas Sevilla pada jornada ke-25 La Liga (24/2) plus hat-trick Lionel Messi, Real tengah dipusingkan buntut dari insiden Gareth Bale ketika melawan Levante (25/2). Itu bermula ketika Welsh Wizard -julukan Bale- ngambek karena tidak menjadi pemain cadangan pertama yang dimasukkan entrenador Santiago Solari meski sudah melakukan pemanasan. Solari justru memasukan Federico Valverde menggantikan Toni Kroos pada menit ke-69. Nah, Bale yang tahu bahwa bukan dia pemain pengganti pertama yang masuk pada laga itu langsung ngeloyor ke bench dan menyudahi pemanasan. Memang, dia kemudian dimasukkan Solari 5 menit berselang dan mencetak gol melalui hadiah penalti 4 menit kemudian yang juga jadi penentu kemenangan 2-1 Real. Ternyata, gol itu bukan akhir dari ngambek-nya Bale. Dia nyaris tanpa selebrasi pasca mencetak gol. Dia juga menolak ucapan selamat dari Lucas Vazquez. Uniknya, Indiecito -julukan Solari- tidak memberi hukuman apa pun kepada eks pemain Tottenham Hotspur itu. Bahkan, sangat mungkin pelatih asal Argentina itu menjadikannya starter pada laga nanti. "Fokus utama kami adalah pertandingan dan mengenai Bale sudah kami bicarakan. Terlepas dari semuanya, saya melihat Bale dan pemain lainnya sudah 100 persen untuk pertandingan ini (El Clasico pada leg kedua semifinal Copa del Rey, Red) dan dengan menjaga peluang di tiga ajang," ucap pelatih 42 tahun itu kepada Marca. Pernyataan Solari seolah jadi bukti bahwa dia tidak ingin membuat ruang ganti timnya kian kacau apabila menghukum Bale. Sebab, yang terjadi dengan Bale murni karena faktor atmosfer pertandingan. Solari ingin pemainnya tampil rileks karena sedikit diuntungkan dengan agergat 1-1 di leg pertama (7/2). Apalagi, meski total melewatkan 42 hari di ruang perawatan karena berbagai cedera, kontribusi pemain 29 tahun itu musim ini memang krusial. Dari total 13 gol yang dibukukan di 11 laga di semua ajang, Real selalu menang setiap Bale mencatatkan namanya di papan skor. Lebih jauh, mereka juga harus membagi fokus ke El Clasico lainnya yakni pada jornada ke-26 La Liga (3/3) yang juga dihelat di Santiago Bernabeu. Itu ditambah bahwa Barca bukan lawan yang mudah dijinakkan di Santiago Bernabeu dalam 10 musim terakhir. Dan, permasalahan Bale bukan yang pertama bagi Solari. Marcelo dan Isco adalah dua kasus yang masih menggantung hingga saat ini. Status keduanya masih tersingkir dari tim utama. Nah, setidaknya Solari ingin menerima ego masing-masing bintangnya hingga musim ini berakhir sebelum keputusan untuk ketiganya diambil. "Situasi Bale tidak mudah. Hanya ada tiga atau empat orang yang bisa menyelesaikan masalah ini dan mereka adalah pemimpin klub (bisa dari direksi klub maupun pelatih/kapten tim, red.) Selain itu, tidak berkompeten," ucap Benito Floro, pelatih Real pada 1992-1994 yang mempersembahkan Copa del Rey 1993. (jpg/apw)
Sumber: