Warga Diminta Waspadai Produk Online

Warga Diminta Waspadai Produk Online

CILEGON - Masyarakat Kota Cilegon diimbau mewaspadai produk-produk kosmetik dan makanan yang dijual secara online karena dikhawatirkan mengandung bahan berbahaya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, berbagai macam produk obat dan makanan bisa sangat mudah diedarkan. Masyarakat sebagai konsumen pun bisa membeli produk-produk tanpa harus pergi ke luar rumah. Namun, hal negatif dari kemudahan itu adalah tidak diketahuinya proses pembuatan produk tersebut serta kandungan zat-zat didalamnya. Jika tidak teliti, masyarakat bisa menjadi korban oknum produsen serta penjual nakan yang mencari untung dnegan berbagai macam cara. Produk-produk yang dijual secara online pun tidak bisa dipastikan keasliannya. Produk itu sangat rentan sebagai barang tiruan yang kualitasnya tidak sebaik produk yang telah melali prosedur dan izin resmi. Kepala Bidang Infokom Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang, Nelvya Rosa mengatakan masyarakat dituntut untuk cerdas dan hati-hati memilih produk yang akan digunakan atau dikonsumsi setiap hari. Zat-zat berbahaya seperti borax, merkuri, bahan pewarna sering digunakan oleh produsen nakal atau oknum sebagai bahan campuran produk-produk obat seperti kosmetik. Karena itu, kata dia, sosialisasi pangan dan obat perlu dilakukan agar masyarakat tahu bagaimana cara memilih dan menggunakan obat dan pangan. "Setelah selesau acara ini diharapkan tidak terpengaruh lagi oleh jualan online, perlu ketelitian untuk memilih obat dan makanan seperti obat tradisional, kosmetik, dan suplemen kesehatan," paparnya dalam acara. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat di Gedung Serba Guna Jombang Wetan, Kota Cilegon, Rabu (20/2). Sementara itu, Camat Jombang, Agus Ariyadi mengatakan masyarakat perlu hati-hati dalam memilih setiap produk yang akan digunakan atau dikonsumsi. Jangan sampai niat untuk hidup sehat atau cantik, justru hal sebaliknya yang terjadi. "Bukannya bikin sehat malah masuk rumah sakit," ujarnya. Peran pencegahan dari pemerintah saja, menurut Agus, tidak cukup untuk menghindari produk-produk berbahaya itu. Ketelitian dan kewaspadaan masyarakat sebagai konsumen yang terpenting. "Termasuk awasi anak-anak juga, sebab biasa jajan jajanan yang biasa dijual di halaman sekolah,"katanya. Agus bersyukur sejauh ini ia belum mendengar adanya berita masyarakatnya yang menjadi korban produk-produk berbahaya. Ia pun belum mendapatkan laporan adanya masyarakat yang memproduksi produk seperti itu. (mg-03/tnt)

Sumber: