Akademi Inter Milan Sambangi Kab. Tangerang, Berbagi Ilmu Pembinaan SSB

Akademi Inter Milan Sambangi Kab. Tangerang, Berbagi Ilmu Pembinaan SSB

KEHADIRAN Aldo Montinaro Global Youth Business Senior Manager Technical Operations Inter Academy serta Nicola Bernardello Global Youth Business Partnership Account & Operations Inter Academy disambut gembira puluhan siswa Sekolah Sepakbola (SSB) di dua tempat berbeda. Keduanya hadir atas undangan Erick Thohir mantan pemilik Inter Milan yang ingin klub Kota Milan tersebut ambil bagian mengembangkan pembinaan usia muda di Indonesia. Pada kunjungan hari pertama dari dua hari kunjungan, Rabu (6/2), Aldo dan Nicola hanya untuk mencari tahu bagaimana pola pembinaan yang dilakukan SSB di Indonesia khususnya Kabupaten Tangerang serta fasilitas yang dimiliki. Dari kunjungan ke SSB Tunas (Stadion Mini Cisauk) dan SSB Indonesia Muda (Stadion Mini Legok) pertama kalinya tersebut Aldo menyatakan ada perbedaan yang cukup signifikan dalam hal fasilitas latihan. Namun pria yang doyan makan buah-buahan Indonesia tersebut tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Bagi kami (Academy Inter) kunjungan kali ini tujuannya adalah mencari tahu secara global bagaimana pengembangan sepakbola usia dini di Indonesia dan fasilitas yang dimiliki. Sehingga pada kunjungan kedepan kami bisa menyiapkan metode yang tepat untuk mengawali program pembinaan yang kami miliki untuk dikembangkan disini," ujar Aldo dihadapan pengurus Askab PSSI Tangerang dan ASSeT (Asosiasi Sekolah Sepakbola Kabupaten Tangerang). Aldo sendiri menyoroti masalah fasilitas lapangan yang dimiliki SSB di Kabupaten Tangerang, dikemukakan pria yang sudah keliling ke negara-negara Asia tersebut sangat senang adanya semangat pembina olahraga di Kabupaten Tangerang membangun stadion mini di setiap kecamatan. Hanya saja dikemukakan Aldo lapangan yang ada masih perlu pembenahan dalam hal keamanan dalam bermain. "Kalian punya banyak lapangan dengan berbagai tipe itu semangatnya sudah cukup bagus, tidak masalah. Tetapi harus dibuat yang aman buat pemain baik saat latihan maupun kompetisi buat semua kalangan mulai dari anak-anak dan orang dewasa," beber Aldo. "Standar minimal harus dimiliki seperti keamanan infrastruktur di lapangan, tidak boleh ada bangunan yang membahayakan pemain saat beraksi. Dan juga keamanan saat berkompetisi dimana ada perbedaan area teknik antara pemain dengan orang tua dan penonton," ucapnya. Namun semua itu ditambahkan oleh Nicola bukan suatu masalah dalam memulai pengembangan pembinaan sepakbola usia dini. Fasilitas yang ada saat ini menjadi modal awal yang penting menuju pembinaan yang lebih baik kedepannya. "Kita harus memulai bertahap, tidak bisa kita langsung naik level dari yang bintang dua ke bintang lima. Proses menuju lebih baik harus dimulai dan kalian punya modal (lapangan)," tegas Nicola. (apw)

Sumber: