Hadapi Pra PON dan PON XX/2020, Atlet Dapat Atensi Lebih
TARGET meraih prestasi tertinggi pada ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) dan PON XX/2020 di Papua diimbangi oleh KONI Bnaten dengan melakukan peningkatan dana pembinaan buat atelet yang tergabung dalam program Pelatda Jangka Panjang (PJP) KONI Banten. Hal tersebut dilakukan selain agar bisa memenuhi target KONI Banten juga untuk memotivasi atlet mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional. Ketua KONI BAnten Hj. Rumiah Katoredjo mengatakan peningkatan memang diutamakan lewat peningkatan dana pembinaan atlet PJP. "Tentu perhatian kepada patriot olahraga Banten akan terus kami lakukan dan tingkatkan. Kami akan berupaya semaksimal mungkin, agar mereka termotivasi untuk meningkatkan prestasi mereka," ujar Rumiah. Untuk dana pembinaan saat ini sudah dianggarkan ada peningkatan dari yang diterima pada tahun 2018. Dimana diungkap Rumiah, peraih medali emas, medali perak dan medali perunggi PON XIX yang tergabung di PJP, mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 4 juta. Itu naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,2 juta dan Rp 3 juta. "Pada tahun kemarin Alhamdulillah naik, kami juga sudah menganggarkan untuk ada peningkatan. Besarnya berapa tergantung anggaran yang ada," papar Rumiah, Rabu (23/1/2019). Ditambahkan oleh Sekretaris Umum KONI Banten, Sutaryono kenaikan yang dialami atlet juga dimaksudkan untuk memproteksi atlet andalan agar bertahan di Banten. "Jujur saja, atlet berprestasi kita banyak dilirik. Sebut saja seperti Rossi Amir atlet ski air. Tawaran dari daerah lain dengan iming-iming uang besar sudah disampaikan. Makanya, kami ambil langkah antisipasi," ucap Sutaryono. Diungkap SUtaryono, saat ini kesejahteraan atlet berprestasi Banten sudah mulai membaik dari sebelumnya. Walau diakui belum mampu sejajr dengan provinsi lain di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Tapi Banten sudah mulai mendekati, Insya Allah kedepan lebih baik lagi," ucapnya. Selain atlet, Sutaryono juga menyampaikan pelatih mendapatkan hak yang sama dengan atlet. Malahan untuk beberapa pelatih mendapat dana yang lebih besar dibanding atlet. "Kalau tidak salah pelatih itu dapat Rp 4,5 juta, tapi itu bagi yang sudah memiliki sertifikat atau lisensi nasional," jelas Sutaryono. Rumiah melanjutkan, selain bentuk dana pembinaan bentuk perhatian lain yang dilakukan KONI Banten adalah dengan pemberian alat bagi cabor yang akan berlaga di PON XX Papua. "Cabor yang belum lengkap alat-alatnya, akan dilengkapi secara bertahap. Tahun kemarin kan sudah ada yang dibelikan, tahun sekarang cabor mana lagi yang belum. Sampai nanti 2020, sudah lengkap semua alat-alat cabornya untuk menghadapi PON," katanya. Hanya saja, mantan Kapolda Banten mengimbau kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) olahraga jangan meminta mendadak. Misal satu bulan lagi jelang PON baru diajukan. "Alasannya sama seperti membeli mobil, ya harus menguasai dulu baru bisa ngebut. Jadi harus kenal karakteristik alat baru bisa bertanding maksimal. Makanya dari sekarang peralatan akan diusahakan, apalagi untuk cabor potensial," pungkasnya. (apw/jpg)
Sumber: