Trauma dengan Komdis PSSI
SURABAYA – Mantan manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani akan penuhi panggilan komdis PSSI. Sebelumnya Lasmi diketahui dua kali mangkir dari panggilan komdis. Untuk pemanggilan ke tiga ini, Lasmi bersama pengacaranya akan datang. Lasmi membenarkan bahwa panggilan pertama dan kedua dia tidak datang. “Saya tidak datang karena trauma,” ujarnya. Sebab yang menjadi tersangka selain Tika dan Priyanto yang dia tuntut, ternyata ada nama oknum exco Johar Lin Eng dan oknum Komdis PSSI Dwi Irianto (Mbah Putih) yang tercatut menjadi tersangka. “Dengar sidang komdis rasanya masih trauma, saya tidak percaya dengan siapapun,” imbuh Lasmi. “Untuk panggilan yang ke tiga saya akan hadir karena kebetulan saya sedang berada di Jakarta. Saya didampingi kuasa hukum saya,” kata Lasmi. Sebagaimana yang diberitakan, panggilan komdis PSSI untuk Lasmi Indaryani terkait kasus match fixing yang dialami klub sepakbola Persibara Banjarnegara. Lasmi mengaku mendapat tawaran agar membayar sejumlah uang kepada Tika dan Priyanto apabila ingin lolos ke babak 32 besar liga 3. Kuasa hukum Lasmi, Boyamin Saiman mengatakan alasan kliennya tidak hadir ke komdis karena sudah mempercayakan sepenuhnya kepada Satgas Antimafia Bola. “Kami tidak datang karena Lasmi sudah bukan pengurus di klub Persibara Banjarnegara,” jelas Boyamin. Sementara itu Ketua Komdis PSSI Asep Edwin mengatakan terkait pemanggilan, Lasmi hanya akan dimintai keterangan. Sebab Persibara belum pernah melaporkan kasus dugaan match fixing ke komdis PSSI. “Mereka belum pernah lapor, kami tidak punya satupun bukti,” ucap Asep. “Kami belum menerima surat apapun dan tidak bisa sidang jika tidak ada bukti,” imbuhnya. (jpg)
Sumber: