Wolverhampton vs Liverpool, Awas! Gagal Lebih Awal

Wolverhampton vs Liverpool, Awas! Gagal Lebih Awal

"Kami akan mengejar trofi sekecil apapun," ucap tactician Liverpool Juergen Klopp musim lalu. Klopp mengatakannya jelang putaran 3 Piala FA melawan Everton. Tetapi, itu dulu saat The Reds sudah terpisah 18 poin dari Manchester City di puncak klasemen matchweek 21 Premier League. Saat itu, Klopp telah kehilangan satu peluang trofi Piala Liga. Berbeda dengan musim ini ketika James Milner dkk masih berpotensi minimal menyabet dua gelar di ajang domestik. Ya Liverpool masih menduduki puncak klasemen pada matchweek 21. Posisi yang telah membuat Klopp pongah. "Memenangi Piala FA saja tidak akan cukup bagi kami untuk membungkam kritikan," ucap Klopp, dikutip Goal. Klopp tidak butuh trofi Piala FA. Meski, tiga musim sebelumnya Liverpool di bawah era Klopp mentok sampai putaran keempat. Dia mengklaim, Liverpool cuma perlu Premier League untuk menandai di musim keempatnya di Melwood -kamp latihan Liverpool. "Begitu kami bisa memenanginya (Piala FA) orang akan berpikir untuk apa kalau kami gagal memenangi Premier League, kami tidak akan bisa mengubah pandangan orang," tutur pelatih spesialis runner up itu. Tetapi ingat, Klopp bisa kembali merana tanpa trofi akhir musim ini. Di Premier League, selisih empat poin dengan Manchester City bukan garansi satu trofi ada di tangan. Apalagi klub berlogo burung Liver tersebut sudah kehilangan streak 20 laga unbeaten Premier League-nya di tangan City, Jumat lalu (4/1). Dan, lawan yang dihadapi dalam putaran ketiga Piala FA dini hari nanti WIB juga punya reputasi bagus di depan Liverpool. Wolverhampton Wanderers juga pernah mematahkan ambisi Klopp memenangi trofi Piala FA dua musim lalu. Di Anfield, Liverpool ketika 29 Januari 2017, Wolves menyingkirkan anak asuh Klopp dari putaran keempat dengan kekalahan 1-2. Bedanya, laga nanti berlangsung di markas Wolves, Molineux Stadium, Wolverhampton. Di sana, 22 Desember, Liverpool sukses membungkam Conor Coady dkk dengan dua gol tanpa balas pada matchweek 18. "Bukan langkah yang mudah. Kami pun tak mau ke sana cuma untuk tersingkir," harap bek kanan Liverpool Trent Alexander-Arnold kepada Liverpool Echo. Di Molineux, hanya Liverpool dan Tottenham Hotspur yang dapat mempermalukan anak asuhan Nuno Espirito Santo itu. Jika Manchester City tertahan 1-1 (25/8), Chelsea bahkan keok 1-2 di sana pada matchweek 15 (6/12). Apalagi Wolves juga mampu membungkam Spurs 1-3 di Wembley Stadium (29/12). Karena itulah Mauricio Pochettino -nahkoda Spurs, Maurizio Sarri -pelatih Chelsea- dan Unai Emery -arsitek Arsenal- menyebut Wolves sebagai klub yang sulit diprediksi. "Anda perlu 95 menit tampil dengan kondisi terbaik. Tapi mereka cuma perlu 20 menit untuk membuyarkan semuanya," tutur Poche, dikutip London Evening Standard. "Susah lepas dari jeratannya setelah kemasukan satu gol," warning Sarri. "Mereka (Wolves) tim yang sangat susah dibongkar garis pertahanannya, mereka mampu melakukan transisi bertahan-menyerang sangat cepat," ulas Emery, dikutip di Birmingham Live. Nah, kejutan apa yang diberikan Wolves dini hari nanti? "Setiap klub pasti memiliki kelemahan dan perlu kerja keras untuk mendapatkannya," sebut Nuno Santo, seperti yang dikutip dari situs resmi klub. "Setelah menonton permainan mereka melawan City, kami pun telah menemukan titik di mana kami akan menghentikan Liverpool di Molineux," kata gelandang Wolves Morgan Gibbs-White. Salah satunya adalah dengan mengunci keunggulan sejak interval pertama. Fakta musim ini telah berbicara. Liverpool tak akan memenangi laga ketika babak pertama mereka tertinggal berapa pun golnya. Selain ketika kalah atas City, itu pun terjadi ketika ditahan Chelsea 1-1 pada 29 September lalu. (jpg/apw)

Sumber: