PSSI Akan Berikan Data ke Satgas
JAKARTA - Setelah pemeriksaan pertama Jumat pekan lalu (28/12), Satgas Antimafia Bola kembali memeriksa Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria kemarin. Tisha tiba di Dittipikor Bareskrim Polri yang berkantor di Gedung Ombudsman Republik Indonesia pukul 10.00. Dia baru keluar pukul 15.18. Tisha menjelaskan, penyidik melanjutkan sisa 17 pertanyaan dari total 40 pertanyaan untuk dirinya. Kali ini lebih menekankan mekanisme dan SOP (standard operating procedure) PSSI. "Saling terbuka antara PSSI dan Polri. Untuk mengetahui sistem kerja sama dan organisasi yang ada di PSSI," ucapnya. Perempuan 33 tahun tersebut juga membeberkan langkah-langkah yang sudah dilakukan PSSI untuk memerangi match fixing (pengaturan skor) dan match setting (pengaturan pertandingan) sejak 2017. Termasuk kerja sama teknis dengan perusahaan penyedia layanan data pertandingan Genius Sport dan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia perangkat pertandingan. Khususnya, wasit. Bersama Genius Sport, lanjut Tisha, PSSI melalui komisi disiplin juga melakukan pengawasan dan penyelidikan. Menurut dia, semua data dan fakta sudah dikantongi PSSI berdasarkan data statistik Genius Sport. Dari situ, dapat melihat pertandingan-pertandingan yang janggal, mencurigakan, bahkan, diduga diatur oleh pihak-pihak tertentu. Data yang ada menyeluruh mulai dari pertandingan liga 1 sampai liga 3. Dari data tersebut akan mengeluarkan rekomendasi berupa yellow flag yang perlu diinvestigasi dan red flag yang harus diinvestigasi. Alumnus jurusan matematika Insitut Teknologi Bandung tersebut bahkan mengklaim ada dua pertandingan yang berstatus red flag pada diskusi yang digelar PSSI Pers pada 30 November lalu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Tisha mengaku siap memberikan data-data pertandingan dari Genius Sport jika satgas meminta. "Pastilah. Posisi ini ibarat dua sisi mata uang. Ada hukum olahraga dan ada hukum yang tidak bisa PSSI jangkau," tandasnya. Maka dari itu peran kepolisian sangat diperlukan. Termasuk untuk menguatkan penegakkan hukum sepak bola yang juga sedang berjalan di komdis. Pembahasan kasus pengaturan skor tersebut juga akan dibahas pada kongres PSSI di Bali, 20 Januari mendatang sebagai program lanjutan sekaligus unggulan di tahun 2019. "Dalam program lanjutan ini semoga bisa dimutakhirkan dengan kerjasama antara PSSI dan Polri. Salah satunya mengedepankan integritas sebagai salah satu program unggulan PSSI bisa membersihkan sepak bola Indonesia dari hal-hal yang bisa merusak sportivitas," tegasnya. Ia mendukung langkah penyelidikan yang dilakukan satgas. Hal itu dibuktikan oleh PT LIB yang selalu kooperatif dalam memberikan keterangan kepada tim satgas secara berkala. "Pada prinsipnya kami sangat setuju adanya tim Satgas Mafia Bola, kami ingin kompetisi ini baik, bernilai positif dan kompetitif, " ujarnya. Senada, COO PT LIB, Tigor Shalomboboy ikut meluruskan pemberitaan mengenai pemeriksaan sejumlah pejabat LIB dalam kasus tersebut. Pemanggilan bertahap terhadap beberapa rekannya, hanya sebaas memberi keterangan terkait kompetisi yang digulirkan. "Sekali lagi, kemarin itu (dipanggil Satgas) bukan berita acara pemeriksaan, tapi berita acara keterangan karena kami juga mendapatkan informasi dari teman-teman media yang seakan-akan kami sudah terlibat dalam proses penyidikan," bebernya. Tigor menjelaskan, saat ini masih dalam proses penyelidikan, bukan penyidikan. Menurutnya, proses penyelidikan mencari kemungkinan atau dugaan. Sementara penyidikan sudah dalam proses penemuan bukti. "Banyak pemberitaan seakan-akan LIB sudah masuk ke ranah penyidikan. Padahal yang dipanggil hanya dimintakan keterangan untuk proses penyelidikan. Dan ini yang perlu kita jelaskan, jadi tolong jangan ada seakan-akan berita kami diduga terlibat pengaturan skor karena diperiksa polisi sebagai calon tersangka atau apapun itu," jelas Tigor. Tigor menapik adanya kabar bahwa pemanggilan para petinggi PT LIB itu terkait upaya pengaturan skor pertandingan PSS Sleman melawan Madura FC pada kompetisi Liga 2 pada matchday kedua 2 Mei 2018, lalu. (jpg/fin)
Sumber: