Hoax Tsunami Susulan, Wisata Anyer-Cinangka Sepi

Hoax Tsunami Susulan, Wisata Anyer-Cinangka Sepi

SERANG – Terjadinya tsunami Selat Sunda yang menerpa sebagian wilayah Cinangka, Kabupaten Serang berdampak pada jumlah wisatawan di wilayah Anyar dan Cinangka pada liburan Tahun Baru 2019. Biasanya pada waktu itu, wisatawan banyak berdatangan ke sana baik dari daerah bahkan luar daerah, tapi saat ini sepi. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Tahyudin mengatakan bahwa pada libur Tahun Baru 2019, sepanjang Pantai Anyar-Cinangka sepi pengunjung. Padahal hanya sebagian wilayah Cinangka yang terdampak tsunami. “Wisatawan berkurang, hari Minggu kemarin saja sepi, memang ada satu-dua orang tapi enggak ramai seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan telepon seluler, Rabu (2/1). Selain itu, kata dia, pengunjung hotel dan restoran di sepanjang Anyar-Cinangka tersebut juga sepi. Pengunjung hanya ada di Hotel Marbella Anyar. Itu pun hanya 47 persen dari total kamar di hotel tersebut. “Kalau jumlah total hotelnya saya lupa, tapi hotel yang lain pada kosong, cuma Marbella, bahkan biasanya di situ penuh full book (pemesanan penuh). Biasanya banyak, sekarang enggak ada,” ujarnya. Menurut dia, sepinya pengunjung lantaran tsunami Selat Sunda yang membuat wisatawan takut berkunjung. Selain itu, juga karena banyaknya informasi hoax yang mengatakan akan terjadinya tsunami susulan. Padahal wilayah Anyar tidak terdampak tsunami tersebut. “Di Anyar kondusif loh. Informasinya mau tsunami, mau lainnya gempa, itu enggak benar. Jadi kalau ada informasi begitu, orang jadi takut. Makanya informasi yang kondusif,” paparnya. Tahyudin meminta kepada semua pihak agar turut andil dalam menginformasikan wisata Anyar dengan kondisi yang layak dijumpai. “Enggak ada bahaya berarti, tapi kewaspadaan tetap harus kita jaga. Kalau Anyar, saya sudah lihat dari mulai pantai Paku sampai Jayakarta aman,” tuturnya. Sebelumnya, Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Agus Jaenal mengatakan banyak warga yang sudah memesan (booking) hotel yang membatalkan, padahal hanya sebagian hotel yang terdampak. Banyaknya yang membatalkan pemesanan tersebut lantaran takut akan terjadinya tsunami susulan “Memang benar ada yang membatalkan, tapi tidak semua 100 persen. Misalnya di satu hotel ada 70 atau 50 persen membatalkan, tapi kalau di hotel yang bagus seperti Marbella, Aston, dan lainnya tidak membatalkan,” katanya. (mg-03/tnt)

Sumber: