Pep-Klopp, Perang Psywar

Pep-Klopp, Perang Psywar

Mana yang lebih hebat, Manchester City yang diarsiteki Pep Guardiola. Atau Liverpool yang dipimpin oleh Juergen Klopp. Kalau patokannya klasemen saat ini, Liverpool ada di posisi lebih baik dari City. Namun bicara titel di Premier League, Guardiola lebih apik karena merajainya musim 2017-2018 lalu. Guardiola kepada BBC kemarin (2/1) mengatakan peta persaingan Premier League musim ini sangatlah ketat. Dan Liverpool merupakan penantang terberat mereka. “Problemnya adalah tim lain tampil lebih fantastik daripada kami. Liverpool mungkin tim terbaik di Eropa atau dunia saat ini dan mereka dalam kondisi terbaik,” aku pelatih asal Santpedor Catalan itu setelah timnya menang 3-1 atas Southampton (31/12). Yang dilakukan oleh Guardiola ini seperti 'serangan balik' atas apa yang dilakukan Klopp kepadanya. Klopp lebih dahulu melakukan perang psikologis dengan melakukan kidology. Setelah merebut tahta City pada matchweek 16, Liverpool hanya berjarak satu poin atas City (42-41). Liverpool menang atas Bournemouth, City kalah oleh Chelsea. Nasib baik terus menaungi Liverpool terutama menyusul kekalahan beruntun City di matchweek 18 dan 19. “Menurut saya hanya City sendirilah yang bisa menghentikan diri mereka sendiri. Kami bermain untuk laga kami sendiri dan mengeruk poin sebanyak mungkin,” kata Klopp sebelum laga lawan Wolverhampton Wanderers di matchweek 18 (21/12). Nah, kidology ala Guardiola-Klopp inibterjadi karena panjangnya rivalitas keduanya yang tercipta sejak di kancah kompetisi Bundesliga. Meski menang empat kali dari delapan pertemuan di Jerman namun Klopp tak pernah bisa menang di akhir musim kompetisi Bundesliga. Guardiola menyabet dua titel Bundesliga (2013-2014 dan 2014-2015). Klopp hanya menang di Piala DFL-Super 2013 dan 2014. Menurut pundit ESPN Mark Ogden kidology antara Guardiola dan Klopp ini lahir karena keduanya memang saling respek. Dibandingkan perseteruan dengan manajer lain seperti Jose Mourinho baik di La Liga atau Premier League, Guardiola terlihat lebih gemas kepada Klopp karena rekornya yang inferior. (dra)

Sumber: