BJB NOVEMBER 2025

Tes Sumatif Akhir Semester SMPN 1 Tigaraksa, Jadi Tolok Ukur Capaian Pembelajaran

Tes Sumatif Akhir Semester SMPN 1 Tigaraksa, Jadi Tolok Ukur Capaian Pembelajaran

TES SUMATIF: Siswa SMPN 1 Tigaraksa mengikuti kegiatan Sumatif Akhir Semester.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANGEKSPRES.ID, TIGARAKSA — Sumatif Akhir Semester (SAS) merupakan salah satu bentuk evaluasi yang digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran peserta didik, setelah mengikuti proses pembelajaran selama satu se­mester. SAS tidak hanya ber­tujuan menilai keluaran aka­demik siswa, tetapi juga mem­berikan gambaran tentang efektivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru.

Melalui pelaksanaan SAS, sekolah dapat mengetahui se­jauh mana kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran telah tercapai. Hasil sumatif ini men­jadi bahan pertimbangan dalam menentukan kelanjutan pem­belajaran, pemetaan kemam­puan siswa, serta penyusunan strategi perbaikan di semester berikutnya. Selain itu, SAS juga berfungsi sebagai alat refleksi bagi siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahan me­reka dalam setiap mata pela­jaran.

Kepala SMPN 1 Tigaraksa Asep Jaja mengatakan, pelak­sanaan SAS umumnya dilaku­kan dalam bentuk tes tertulis, penugasan atau praktik, sesuai karakteristik mata pelajaran. Sekolah diberikan keleluasaan untuk merancang instrumen asesmen yang sesuai dengan kurikulum.

”Jadi hasil SAS akan menjadi sebuah evaluasi guru untuk mengetahui sejauh mana ke­mampuan dan kompetensi siswa dalam belajar. Sehingga, guru akan mempunyai peni­laian tersendiri untuk siswa­nya,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (2/12).

Asep menambahkan, bagi siswa, Sumatif Akhir Semester menjadi momentum penting untuk menunjukkan pema­haman mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Persiapan yang matang, kedisiplinan be­lajar, dan strategi manajemen waktu, menjadi kunci keber­hasilan dalam menghadapi eva­luasi ini. 

”Dengan demikian, SAS bukan hanya sekadar ujian, tetapi juga proses pembelajaran yang mem­bantu siswa tumbuh men­jadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Dari situ, kita akan juga mengetahui apa­kah siswa ini sudah sigap dalam proses belajar dan mem­punyai tanggung jawab atau tidak,” paparnya.

Ia menjelaskan, melalui pelak­sanaan SAS yang baik, diharap­kan kualitas pendidikan dapat terus meningkat, sekaligus membentuk budaya belajar yang positif bagi seluruh peserta didik. Tentunya, sekolah akan terus melakukan pembinaan dalam pendidikan agar pen­didikan yang diberikan menjadi berkualitas bagi siswa.

”Kita akan terus memberikan pendidikan berkualitas, se­hing­ga siswa menjadi siswa berkua­litas dengan pendidikan yang telah di berikan. Maka itu, siswa harus bisa fokus dalam meng­ikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah,” tutupnya.(ran)

Sumber: