Pamarayan Zona Merah Narkoba
Suasana kantor Kecamatan Pamarayan di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Kamis (20/11). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang masuk zona merah peredaran dan pemakaian narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Mayoritas anak sekolah baik SMP maupun SMA banyak diringkus aparat kepolisian karena memakai obat-obatan terlarang.
Hal itu dikatakan Camat Pamarayan, Siti Komariah saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (19/11), ditulis Kamis (20/11).
"Banyak anak-anak remaja yang ditangkap polisi, karena memakai obat-obatan terlarang, tidak ada yang sampai meninggal dunia karena narkoba ini. Tapi, rata-rata anak-anak yang sekolah baik SMP maupun SMA yang pemakainya," katanya.
Kokom (sapaan Siti Komariah) tidak mengetahui secara pasti siswa itu mendapatkan barang haram tersebut darimana, namun dilihat dari segi wilayah, Pamarayan ini merupakan jalur perlintasan.
Karena, dekat dengan jalur kereta Stasiun Citeras dan Stasiun Maja, yang kemungkinan besar ada yang membawanya ke Pamarayan untuk disebarluaskan.
"Saya tidak tahu secara pasti ya mereka dapat darimana, mungkin karena wilayah Pamarayan ini perlintasan, bisa jadi dari Rangkas penghubungnya atau dari Jakarta. Untuk banyak kasusnya, saya tidak tahu, namun yang pasti Pamarayan masuk zona merah, yang menentukannya aparat kepolisian," ujarnya.
Dikatakan Kokom, obat-obatan terlarang yang dikonsumsi anak sekolah ini, berupa pil koplo, eksimer, dan tramadol.
"Kita sangat khawatir akan masa depan anak, kita terus berupaya melakukan pencegahan supaya tidak ada lagi peredaran narkoba di Kecamatan Pamarayan," ucapnya.
Menurut dia, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk mengatasi di atas, seperti rutin melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, yang menyasar khususnya kepada anak sekolah.
Kokom juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang memperkuat kegiatan sosialisasi ke masyarakat, sekolah maupun tempat ibadah, menyampaikan bahayanya narkoba.
Sosialisasi dilakukan di satuan pendidikan baik SMP maupun SMA, lalu di majelis taklim, acara keagamaan, dan bahkan door to door ke rumah warga.
"Kita terus berupaya melakukan sosialisasi tentang bahayanya narkoba, khususnya ke sekolah, kita pernah datangkan Miss Indonesia Ibu Kaisha Sihombing sebagai duta anti Narkoba tahun lalu. Kita berikan edukasi dan semangat, untuk generasi muda jangan terjerumus narkoba, karena akan menghancurkan masa depan," tuturnya.
Kokom mengaku, upaya-upaya pencegahan penggunaan dan peredaran narkoba sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, dan hasilnya di tahun ini sudah berkurang anak sekolah yang memakai barang haram tersebut.
"Tahun lalu tinggi, tapi tahun ini alhamdulillah mulai berkurang, mungkin ada pengaruhnya juga kita perkuat sosialisasi, kami sampaikan kepada orangtua untuk lebih peduli memperhatikan gerak-gerik anaknya," katanya.
Sumber:
