Arsenal vs Liverpool, Teror Babak Kedua

Sabtu 03-11-2018,03:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

LONDON – Mimpi Juergen Klopp mempersembahkan trofi pada musim perdananya, 2015-2016, buat Liverpool dua kali kandas. Pertama di final Piala EFL, The Reds takluk oleh Manchester City dengan skor 1-3 di babak adu penalti di Stadion Wembley. Yang kedua pada partai puncak Liga Europa. Liverpool menyerah 1-3 dari Sevilla di St.Jakob Park Basel. Dan pelatih yang memupus mimpi Klopp dua musim lalu di Basel, Unai Emery, per musim ini bergabung dengan Arsenal. Dini hari nanti (4/11) di Emirates Stadium, saat Arsenal bertemu dengan Liverpool Klopp akan menantang sosok yang memberinya mimpi buruk tersebut (siaran langsung beIN Sports 1/RCTI pukul 00.30 WIB). Klopp dalam pre-match press conference kemarin (2/11) di Melwood mengatakan Arsenal yang sedang ada di era baru sangatlah kuat. Sebelum bermain imbang 2-2 lawan Crystal Palace (28/10), The Gunners mencatatkan rekor selalu menang dalam 11 pertandingan di semua ajang. “Ketika seorang pelatih baru datang maka semua pemain keluar dari zona nyaman. Apa yang dilakukan Emery sangat bagus setelah mereka menjalani awal yang sulit,” kata Klopp kepada Liverpool Echo. Di dua matchweek pembuka musim ini, Arsenal menjalani jadwal yang kurang bersahabat. Dengan situasi pelatih yang masih anyar mereka langsung babak belur oleh dua tim dari enam besar. Mesut Oezil dkk pun kalah 0-2 oleh Manchester City (12/8) dan 2-3 dari Chelsea (18/12). Nah, bicara tentang kejadian dua tahun lalu di Basel pelatih berusia 51 tahun tersebut belajar beberapa hal. Salah satunya Liverpool kehilangan momentum di babak kedua. Unggul satu gol di babak kedua, Liverpool jebol tiga gol di babak kedua. “Pada babak kedua situasi berubah dengan sangat cepat. Tim kami seperti kehabisan tenaga setelah kami kebobolan gol kedua di menit ke-63,” ucap mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu. “Taktik Emery berjalan di babak kedua sedang strategi kami hanya berjalan di babak pertama,” tambah Klopp. Dari kekalahan pahit itu Klopp belajar banyak dalam empat musimnya di Liverpool ini. Salah satunya yang paling mencolok musim ini adalah perbaikan lini belakang Liverpool. Sampai dengan matchweek kesepuluh, Liverpool belum kalah dan hanya jebol empat gol. Nomor kedua paling sedikit bobol setelah Manchester City (tiga gol). Kalau melihat keempat gol yang bersarang ke gawang Liverpool musim ini tiga diantaranya terjadi di babak kedua. Hanya saat lawan Chelsea (29/9), Liverpool kebobolan di babak pertama. Pada musim perdana Emery di Arsenal ini, di kancah Premier League Arsenal memang lebih membahayakan di babak kedua. Diantara total 24 gol di level domestik, 17 diantaranya lahir di babak kedua. Kalau dipersentase maka Arsenal lebih berbahaya karena produktivitasnya mencapai 70,3 persen di 45 menit kedua. Bek kiri Liverpool Andrew Robertson mengatakan kepada The Telegraph kalau kuartet lini belakang timnya beda dengan tiga musim lalu pada era Klopp. Masuknya Virgil van Dijk maupun kematangan Joe Gomez membuat lini belakang Liverpool lebih susah ditembus dari periode tahun lalu. “Trent (Alexander-Arnold) sejak kembali dari Piala Dunia 2018 berkembang pesar. Joe (Gomez) kini pun bisa menembus timnas Inggris padahal sebelumnya tak ada yang mengenalnya,” kata Robbo, sapaan Robertson. “Jangan lupakan juga Big Al (Alisson Becker, red.) di posisi kiper,” tambah bek asal Skotlandia itu. Sementara itu, Emery kepada Football London kemarin mengatakan pada menuju babak kedua saat timnya kalah dari Liverpool di Basel dua tahun lalu, Emery membisikkan kata-kata motivasi kepada para pemainnya. “Saya minta kepada anak-anak untuk membayangkan seandainya kita saat ini bermain di Ramon Samchez Pizjuan (markas Sevilla, red.) dan bukan di Basel,” tutur Emery. 'Mantra' itu seperti menyihir skuad Los Nervionenses. Penyerang Sevilla Kevin Gameiro hanya membutuhkan 17 detik setelah babak kedua dimulai! Kena serangan blitzkrieg ala Jerman di Perang Dunia II, maka hancurlah mental Liverpool. (JPG)

Tags :
Kategori :

Terkait