SERANG—Pelaksanaan tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Banten sudah berjalan selama tiga hari. Selama hari itu, banyak terlihat kursi kosong yang telah disediakan panitia. Pemprov Banten menilai hal yang wajar jika dalam tiga hari pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS banyak yang tidak hadir. Hal itu dikarenakan pelamar bukan hanya berasal dari Banten saja, akan tetapi dari Jawa Barat, Lampung dan daerah lainnya. “Kalau berapa-berapanya saya nggak ngecek. Misalkan dari Jawa Barat ada berapa jumlahnya, Lampung ada berapa jumlahnya. Tapi kalau yang di Banten nggak datang itu urusan mereka,” kata Penjabat (Pj) Sekda Banten Ino S Rawita saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Senin (29/10). Ino mengungkapkan, padahal Pemprov Banten menyediakan sejumlah fasilitas gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) atau lokasi tes calon aparatur sipil negara (CASN) sebagai penginapan para peserta. Kebijakan itu dilakukan untuk memfasilitasi para peserta yang berdomisil jauh dari lokasi tes di Kabupaten Pandeglang. Seperti diketahui, sejak 27 Oktober hingga 9 November BPSDMD Provinsi Banten ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS. BPSDMD menjadi tes untuk melamar formasi di seluruh pemerintah daerah di Banten kecuali Kabupaten Serang. Tercatat, ada 31.566 peserta yang berhak mengikuti tahapan seleksi CPNS. Pelaksanaan tes SKD dibagi menjadi beberapa sesi di mana satu sesinya diikuti oleh 400 hingga 500 peserta. Setap harinya, panitia akan menyelanggarakan empat hingga lima sesi. Ino menjelaskan, adapun sejumlah fasilitas yang dibuka untuk fasilitas menginap adalah ruang kelas dan masjid. Untuk ruang kelas, pemprov membuka empat ruang dengan komposisi putra dan putri masing-masing dua kelas. Untuk memberi kemudahan juga, dia mengimbau kepada para karyawan di BPSDMD menjajakan makanan dengan harga yang terjangkau. Sebab, lokasi BPSDMD yang cukup eksklusif dinilainya akan menyulitkan para peserta tes untuk mengisi perutnya. “Di sana juga ada makan murah dari OB (office boy). OB di sana suruh dagang yang satu bungkus (nasi) hanya 5.000 atau berapa ribu rupiah. Karena kalau harus keluar, ingin makan jauh kan di sana,” ujarnya. Ino meminta agar peserta tetap percaya diri dengan kemampuannya dan tidak tergiur oleh oknum yang menjanjikan bisa meluluskan dengan memberikan sejumlah imbalan. Pasalnya, metode tes CPNS sudah sangat transparan dan bisa dipantau oleh masyarakat umum. “Kalau sudah tes kan bisa lihat sendiri (hasilnya). Lulus atau tidak lulus, sudah bisa lihat sendiri. Enggak bisa macam-macam ini,” katanya. Senada diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten Komarudin. Menurutnya, sistem rekrutmen CPNS sudah sangat ketat sehingga ruang untuk berbuat curang sudah tidak ada. “Untuk masyarakat jika ada yang menjanjikan atau menawari atau sebagainya, saya pastikan bahwa itu penipuan. Bohong,” ujar mantan Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang ini. Berdasarkan informasi yang didapat, jumlah peserta Seleksi Penerimaan CPNS pada hari pertama Sabtu (27/10) untuk sesi pertama berjumlah 400 orang yang hadir hanya 365. Kemudian sesi kedua 400 pendaftar hadir 354 orang, sesi ke tiga 400 pelamar hadir 465 orang. Sesi ke empat 400 peserta hadir 368 orang, sehingga total keseluruhan yang hadir berjumlah 1.452 orang Pada hari kedua, Minggu (28/10), untuk sesi 1 dari 400 peserta yang hadir hanya 367 orang, sesi kedua, 400 peserta yang hadir 371 orang, sesi ketiga, 400 peserta yang hadir 370 orang. Untuk sesi keempat, dari 400 peserta yang hadir 376 dan terakhir untuk sesi kelima, 400 peserta namun yang hadir hanya berjumlah 377 orang, dengan total keseluruhan berjumlah 1.861. Pada hari kedua juga terdapat gangguan teknis, sehingga proses seleksi harus mengalami keterlambatan selama setengah jam. (tb/ang/bha)
3 Hari Tes CPNS, Banyak yang Absen
Selasa 30-10-2018,04:28 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :