BWF Tour Seri Eropa, Bertumpu pada Marcus/Kevin

Selasa 16-10-2018,03:30 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TURNAMEN BWF Tour seri Eropa sejatinya sudah dimulai pekan lalu (6/10). Tepatnya di Belanda Terbuka yang berkategori Super 100. Ganda putra Ade Yusuf Santoso/Wahyu Nayaka Sukses menjadi juara. Minggu malam lalu (14/10), keduanya mengalahkan pasangan Belanda Jelle Mas/Robin Tabeling 21-19, 17-21, 21-11. Nah, mulai hari ini hingga dua pekan ke depan, tur bergeser ke level yang lebih tinggi. Yakni Denmark Terbuka (16-21/10) dan Prancis Terbuka (23-28/10). Keduanya berkategori Super 750. Sejak Minggu malam WIB, pasukan merah putih sudah tiba di Odense, Denmark, dan menjalani latihan perdana kemarin. Melihat kondisi terkini tim, yang paling diandalkan pelatnas untuk membawa pulang gelar (setidaknya dari Denmark Terbuka) tetaplah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Sebagai ganda putra terbaik di dunia saat ini, mereka otomatis menjadi unggulan pertama di turnamen ini. "Target kami satu gelar dulu, itu yang paling realistis," kata Susy Susanti, kabidbinpres PP PBSI. Dari segi persaingan, memang peluang mereka terbuka lebar. Pada babak pertama besok, mereka bakal menghadapi ganda Tiongkok He Jiting/Tan Qiang. Bukan lawan ringan, memang. Tapi di atas kertas, harusnya bisa diatasi. Kali terakhir kedua pasangan itu bertemu di semifinal Jepang Terbuka September lalu. Marcus/Kevin menang susah payah 21-16, 14-21, 21-13. Namun, jika lawan berat itu berhasil disingkirkan, Marcus/Kevin bisa santai setidaknya sampai perempat final. Di delapan besar, ada kemungkinan mereka bertemu ganda tuan rumah Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding yang menempati peringkat 7 BWF. Selain Marcus/Kevin, Indonesia sejatinya mengirim empat pasangan lain. Yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Berry Angriawan/Hardianto, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Sayang, pasangan yang terakhir disebut batal bertanding. Tidak hanya di Denmark Terbuka, tapi juga di Prancis Terbuka nanti. Penyebabnya, keluarga Fajar ada yang sakit. "Fajar sudah sampai di Odense sama (pemain) yang lainnya. Tapi pulang lagi. Rian tetap di sini untuk melapor pada referee," jelas Aryono Minarat, asisten pelatih ganda putra. Peraturan BWF menyebutkan, pemain ganda yang ada di peringkat 10 besar dunia tidak bisa mengikuti turnamen, pasangannya harus hadir dan melapor ke komite wasit. Itu berlaku di turnamen level Super 750 dan Super 1000. Karena itu Rian akan tetap tinggal di Eropa dan ikut rombongan ke Prancis pekan depan. Juga untuk melapor ke wasit. Setelah itu, barulah dia pulang ke Indonesia. Bersiap untuk menjalani tur di Asia. Tanpa ganda putra nomor dua itu, praktis memang tinggal Marcus/Kevin yang bisa diandalkan. Hendra/Ahsa mungkin bisa melaju, tapi tidak jauh. "Tapi sebenarnya selain ganda putra saya berharap sektor lain mampu memberikan kejutan. Berjuang bersama aja lah," kata Susy. Melihat sejumlah handicap dan hasil drawing yang dihadapi skuad Indonesia, tampaknya ini akan menjadi pekan yang berat.(jpg/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait