JAKARTA- Drama kasus kebohongan Ratna Sarumpaet seperti tak berujung. Kemarin (08/10) Egi Sudjana berupaya melaporkan kasus dugaan fitnah dengan terlapor Farhat Abbas ke Bareskrim. Laporan itu terkait dengan Farhat Abbas yang melaporkan 17 nama tokoh nasional, salah satunya Prabowo Subianto. Tidak hanya itu, pihak Prabowo juga melaporkan terkait hoax yang menyerang Sandiaga Uno dalam situs www.skandalsandiaga.com. Ada sejumlah akun yang menyebarkan isi dari situs tersebut yang kemudian juga dilaporkan. Kuasa Hukum Eggi Sudjana Pitra Romadoni Nasution menjelaskan bahwa laporannya dikarenakan Farhat Abbas memelintir terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet. Farhat menuduh ada 17 tokoh yang seakan-akan melakukan konspirasi dalam kasus kebohongan itu. “Laporan itu dilakukan setelah Ratna pada 3 Oktober mengakui berbohong,” ujarnya. Padahal, Eggi Sudjana dan 16 tokoh lain itu sebelumnya tidak mengetahui bahwa Ratna berbohong. Bahkan, Ratna sudah didorong untuk melakukan visum oleh salah satu pendukung Prabowo, Habiburokhman. “Namun, belum juga visum. Lalu mengaku berbohong itu,” ungkapnya. Laporan yang dilakukan Pitra itu ternyata belum diterima oleh Bareskrim. Polisi beralasan bahwa harus menunggu kasus Ratna usai baru bisa memproses laporan tersebut. “Itu sebabnya, kami kecewa. Tapi kita tunggu prosesnya,” ujarnya. Namun, kubu Prabowo belum patah arang. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Ketua Harian Prabowo Sandi Digital Team Taufik Hidayat mendatangi Bareskrim. Mereka melaporkan terkait situs www. skandalsandiaga.com yang memuat hoax soal kasus asusila Sandi. “Difitnah melakukan asusila di kantor dan kelainan jiwa,” ujarnya. Tidak hanya itu, ada sejumlah situs yang kemudian menyebarkan hoax yang dibuat situs tersebut. Dia menjelaskan, akun-akun itu diantaranya bernama Tasya, Persib73211358, Della2333235213, TaniaZulf4, IntanNingsih12 dan Njaluk1. “Masalahnya, akun-akun ini terlihat menggunakan hastag mendukung Jokowi-Maruf,” ungkapnya. Di sisi lain, kabar bahwa Polda Metro Jaya berencana kembali memanggil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, direspon sejumlah pengurus partai berlambang matahari itu. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Daulay memastikan bahwa Amien yang juga pendiri PAN siap memenuhi panggilan kepolisian. “Pak Amien insya Allah berencana memenuhi panggilan Polda minggu ini, jika dipanggil lagi,” kata Saleh saat dikonfirmasi. Menurut Saleh, sebagai warga negara yang baik, Amien siap dan bersedia memberikan keterangan sesuai yang dia ketahui. Terkait ketidakhadiran pada pemanggilan sebelumnya, Saleh menegaskan tidak ada rencana dari pendiri PAN itu untuk menghindar atau mangkir. “Doakan saja Pak Amien sehat dan tidak ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan, insya Allah beliau siap memenuhi panggilan,” ujar Saleh menegaskan. Kendati begitu, PAN juga merasa perlu mempertanyakan alasan pemanggilan itu. Saleh menyatakan, seperti halnya pihak lain, Amien jelas-jelas adalah korban dari kebohongan Ratna. “Alih-alih dipanggil, justru sebaiknya beliau dilindungi,” kata Saleh. Terlebih, pertanyaan lanjutan yang muncul adalah posisi pemanggilan Amien. Jelas terlihat bahwa pasca penangkapan Ratna, polisi langsung menerbitkan surat pemanggilan terhadap Amien. “Kok mesti Pak Amien dulu ya? Orang-orang kan bisa bertanya-tanya, semoga pihak kepolisian bisa memberi penjelasan,” lanjutnya. Terpisah, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo menyatakan, PAN akan sepenuhnya mendukung langkah Amien. Drajad menduga ada motif tertentu terhadap langkah polisi yang tiba-tiba memanggil Amien. “PAN total football membela Pak Amien yang dipanggil Polda. Apalagi hemat saya logika hukum pemanggilan tersebut lemah,” ujarnya. (fin)
Serangan Balik Prabowo, Lapor Hoax dan Ratna
Selasa 09-10-2018,04:52 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :