INDONESIA gagal membawa pulang gelar juara dari ajang Korea Open 2018. Satu-satunya wakil Indonesia di final Tommy Sugiarto harus mengakui keunggulan Chou Tien Chen (Taiwan) dalam straight set, 13-21, 16-21. Kekalahan tersebut harus membuat Tommy menahan asa untuk merengkuh gelar keduanya tahun ini, atau yang ke-13 sepanjang karirnya. Menurut Icuk Sugiarto, pelatih sekaligus ayah Tommy mengungkapkan kekalahan yang dialami putranya tidak pernah dia duga sebelumnya. “Karena secara teknis, Tommy masih kompetitif, hanya tadi dari laporan dia memang lebih banyak tertekan,” terangnya. Meskipun demikian, Tommy masih menjadi top player tunggal putra untuk tampil di BWF Tour Finals di Guangzhou, Tiongkok 12-16 Desember mendatang. Setelah hasil Korea Open, posisi dia berada pada peringkat kedua dengan raihan 56.680 poin. Dia digusur dari peringkat pertama oleh Chou Tien Chen yang mengemas 59.210 poin. Yang menarik adalah di luar pertandingan. Chou yang notabane pemain Taiwan memperlihatkan empati terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Bahkan sebelum pertandingan berlangsung, pemain 28 tahun itu mengunggah video berbahasa Inggris terkait dedikasinya apapun hasil yang dia capai untuk korban gempa di Palu dan Donggala. “Masyarakat di sana mengalami kesusahan saat gempa, saya juga sedih akan hal itu. Saya kira, saya akan bermain buat mereka, dan semoga bisa membuat mereka kembali bangkit,” katanya via situs resmi BWF. Gelar kali ini menjadi menarik bagi pebulutangkis Taiwan tersebut. Sebab, semula dia tidak dijadwalkan tampil Korea Open 2018, tetapi dia mampu mengakhiri turnamen dengan kemenangan. Terlebih pekan ini, dia akan turun di Chinese Taipei (Tawain) Open. Tampil di rumah sendiri menjadi momen penting bagi dia untuk memberikan yang terbaik. Sementara itu, jadwal padat BWF Tour 2018 dihadapi semua pebulutangkis dunia. Pekan ini, pebulutangkis pelapis pelatnas Indonesia dijadwalkan tampil di Taiwan Terbuka. Yang menarik adalah, turnamen ini menjadi uji coba Tontowi Ahmad yang berpasangan dengan pebulu tangkis muda, Winny Oktavina Kandow. PP PBSI dan tim pelatih ganda campuran memang sudah mempersiapkan semua hal teknis terkait regenerasi pasca Tontowi/Liliyana Natsir. Terlebih Liliyana juga memutuskan berhenti akhir tahun ini. Selain Owi, pebulu tangkis pelapis di pelatnas lainnya juga akan adu kekuatan pada turnamen level Super 300 pada BWF Tour 2018. Mereka yakni, Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, Fitriani, Dinar Dyah Ayustine. Sedangkan pebulu tangkis utama dipersiapkan untuk tampil di BWF Tour seri Eropa, yang dimulai di Denmark Open, 16-21 Oktober mendatang. (jpg/apw)
Korea Open 2018, Gelar Buat Gempa Palu
Senin 01-10-2018,03:37 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :