Trase MRT Dibangun Sampai Serpong

Kamis 20-09-2018,04:48 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA-Rencana perpanjangan trase Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, hingga ke Tangsel terus digodok. Dalam kajian ini diketahui, MRT bakal sampai di stasiun Serpong. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany berharap, perpanjangan tersebut tak hanya sebatas kotanya. Tetapi, bisa sampai ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Berdasarkan asumsi yang ada saat ini, perpanjangan itu dimulai dari Stasiun Lebak Bulus-Ciputat-Pamulang-Rawa Buntu-Serpong dan terkoneksi dengan stasiun kereta eksisting. "Nah, dari Rawa Buntu-Serpong lanjut lagi ke wilayah Kota Tangerang masuk ke bandara. Jadi gitu. Ini kan Lebak Bulus, Ciputat, Pamulang, Rawa Buntu, Serpong, nanti dari Serpong bisa ditarik ke jalur Bandara," terang Airin di Jakarta, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (18/9). Soal investasi yang dibutuhkan, ia mengatakan, nantinya masih menunggu hasil kajian serta studi kelayakan rampung terlebih dahulu. Saat ini, menurut Airin, tengah dilakukan tahap prastudi kelayakan oleh PT MRT Jakarta sambil menunggu ketetapan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan. "Mudah-mudahan hasil kajian ini segera selesai," harap dia. Pada bagian lain, Kementerian Perhubungan mengajak pihak swasta untuk berinvestasi mengembangkan jalur moda Mass Rapid Transportation (MRT) Jakarta sampai ke Tangerang Selatan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan rute MRT tidak akan berhenti di jalur Bundaran Hotel Indonesia - Lebak Bulus. Saat ini, MRT tengah dikaji untuk diperpanjang ke jurusan lain di Kota Tangerang Selatan, seperti Pamulang dan kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) "Kalau mesti jujur (rute MRT diteruskan) ke BSD terus ke selatan lebih prospektif dan yang penting siapa yang mau duitin. Kami ingin bagaimana swasta itu keluar uang untuk bangun MRT tersebut," ujar Budi usai menghadiri The 2nd Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE) 2018 Global Energy Transformation di Balai Kartini, seperti ditulis CNN.com, Selasa (18/9). Keterlibatan swasta, lanjut Budi, diperlukan. Pasalnya, anggaran pemerintah terbatas. Sementara, penyediaan sarana transportasi massal merupakan suatu keharusan. Terlebih, pemerintah menginginkan semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Pekan depan, Budi akan bertemu dengan sejumlah pengembang dan ahli tata kota untuk mendiskusikan rencana pengembangan sistem transportasi di Indonesia ke depan, termasuk di dalamnya pengembangan jalur MRT. "Semakin banyak swasta yang masuk dalam investasi ini lebih bagus dan apa yang dilakukan oleh beberapa pengembang juga bagus, tinggal mengkaji bagaimana pendanaannya," tandasnya. Proyek MRT fase I koridor Bundaran HI - Lebak Bulus telah rampung lebih dari 90 persen dan akan beroperasi pada Maret 2019. Sementara, peletakan batu pertama untuk proyek MRT fase II koridor Bundaran HI- Kampung Bandan rencananya dilakukan pada Desember 2018 mendatang. (kom/cnn/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait