SERPONG-Sebanyak 100 pelaku bisnis dari usaha kecil menengah (UKM) mendapat pelatihan dan pembinaan teknologi informasi komunikasi (TIK). Pelatihan diberikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel. Acara yang dilaksanakan di Restoran Telaga Seafood, Serpong, tersebut mengambil tema "strategi bisnis menuju revolusi industri 4.0 berbasis teknologi dan informasi". Kepala Bidang Smart City pada Diskominfo Kota Tangsel Isep Cuarsa mengatakan, pelatihan tersebut diberikan kepada pelaka UKM karena mereka sebagai pihak yang terdampak dengan teknologi informasi pada saat ini dalam memasarkan produk yang dihasilkan. "Makanya kita berikan pembinaan TIK kepada pelaku UKM," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (6/9). Isep menambahkan, Kominfo diberi wewenang memberikan pembinaan TIK kepada UKM. Jika bicara IT itu menyangkut semua sektor. Belum lama ini, Diskomifo sudah melakukan pembinaan IT pada sektor pendidikan. Ke depan sektor lain akan disenutuh. "Dalam pembinaan tersebut kita menhghadirkan pembicara dari Kementerian Kominfo dan Universitas Terbuka (UT)," tambahnya. Masih menurutnya, peserta yang mengikuti pelatihan merupakan rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel. Peserta diharap tidak hanya memiliki wawasan. Namun, bisa langsung praktik, bisa melakukan pemasaran secara online untuk memasarkan produk-produk UKM. "Berbicara teknologi informasi Pemkot Tangsel merespons perkembangan itu supaya UKM di Kota Tangsel bisa mengikuti perkembangan zaman," jelasnya. Isep berharap, pelaku UKM bisa mempraktikkan TIK 4.0. Yakni bukan cara memasarkan secara online, tapi lebih dari itu seperti, memahami karakter konsumen, bukan hanya foto lalu diberi harga dan dipasarkan di media sosial. Namun, bagaimana caranya memvisualisasikan produk itu, lebih baik dengan gambar dari pada kata-kata layaknya berita. Dalam pelatihan tersebut Diskominfo bekerja sama dengan Dinkop dan UKM Kota Tangsel untuk peserta yang akan diberi pelatihan. Ke depan Diskominfo juga akan melakukan pembinaan langsung kepada masyarkaat tentang internet sehat, digital leterasi dan lainnya. "Negara lain sudah merespons revolusi industri 4.0 dengan baik namun, kita masih sangat ketinggalan," jelasnya. Dalam pelatihan tersebut, pelaku UKM diajari membuka pemahaman, praktek langsung. Mulai dari bagaimana mengemas produk dalam hal visualisasi atau fotografi agar jualan menjadi enak. "Pelatihan hanya kita lakukan satu hari, kedepan akan kita lakukan dua sampai tiga hari agar lebih efektif," ungkapnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah dan saat ini terus merosot. Satu dolar mencapai lebih Rp 15.000. Sebagai pelaku UKM, tidak perlu takut karena tidak perlu impor, lantaran kita punya kekuatan di bidang UKM dan UMKM. "Juga sudah punya sendiri karena jumlah penduduk Indonesia banyak," ujarnya. Airin menambahkan, yang harus diperhatikan tinggal tugas dan kewajiban pemerintah adalah memastikan pelaku UKM bisa menjual produk secara maksimal. Serta, memberitahu produk apa yang saja yang ada di Tangsel yang bisa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat. Ia berharap, dengan marketing digital, pelaku UKM bisa mendaptkan salah satu solusi memasarkan produk tersebut. Dahulu jualan harus memiliki toko, dulu jualan hanya dengan katalog atau brosur saja namun, sekarang tinggal pakai media sosial seperti instagram, facebook dan lainnya. "Di media sosial banyak produk makanan dengan gambar bagus tapi begitu dibeli dan dicoba rasanya biasanya. Begitu juga ada makanan enak tapi pemasaran dan bentuknya kurang menarik. Jadi kalau nkita memasarkan barang, perlindungan konsumen harus dijaga dan memiliki kualitas bagus," jelasnya. Menjadi pengusaha berarti harus usaha dan jangan mudah menyerah." Jika ada kekurangan terus perbaiki, untung rugi itu biasa tapi bagaiamana bangkit lagi tidak jadi pengusaha kecil tapi, semakin besar," tutupnya. (bud/esa)
Genjot Pemasaran, UKM Dilatih TIK
Jumat 07-09-2018,04:42 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :