14 Ribu Suporter Lampiaskan Kerinduan

Kamis 06-09-2018,08:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Delapan tahun Persita harus terusir dari Tangerang. Tak bisa berlaga di kandang sendiri. Harus berkelana, ke Serang, Cilegon, Kerawang dan Kuningan, saat menjamu lawan-lawannya. Fans fanatik Persita tak bisa melihat dan mendukung langsung tim kesayangannya itu. Kemarin, Rabu, 4 September 2018, menjadi hari bersejarah. Persita bermain di kandang sendiri melawan Semen Padang. Di stadion baru. Stadion Utama Sport Center Dasana Indah (SCDI) Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kab.Tangerang. Sudah 8 tahun mereka tidak memakai koas dan atribut ungu, serta meneriakan yel-yel untuk membakar semangat. Kemarin, keriunduan mereka terobati. Teriakan yel-yel meledak, saat Persita melawan Semen Padang. Spanduk dan bendera-bendara identitas suporter bertebaran di tribun. Teriakan, nyayian, bunyi genderang tak pernah berhenti. Riuh dan gemuruh, membahana di seantero stadion baru tersebut. Semuanya sesak. Panitia pelaksana (panpel) mengumumkan, pertandingan di tonton 14.801 orang di dalam stadion. Tentu, jumlah bertambah banyak, karena laga tersebut di siarkan langsung oleh televisi swasta. Di akhir laga, mereka tetap bergembira, maski laga harus berakhir imbang 1-1. Mereka ceria menjadi saksi sejarah, Persita di laga perdana di rumah sendiri, menahan imbang Semen Padang yang menduduki puncak klasemen grup barat Liga 2. Memori pelaku olahraga sepakbola di Tangerang kembali ke tahun 2002 saat Pendekar Cisadane mencatat prestasi tertinggi sebagai runner-up Liga Indonesia 2002. Mexican wave kerap terjadi pada laga Persita yang disaksikan puluhan ribu pendukung di Stadion Benteng Tangerang. “Merinding melihat ini semua, mexican wave (gerakan gelombang berjalan ) mengingatkan saya pada pertandingan di Liga Indonesia tahun 2002. Semua memberi dukungan buat Persita, semua demi Persita,” beber Ilham Jayakesuma Mantan Top Skorer Liga Indonesia 2002. Dan kenangan akan itu muncul dengan hadirnya H. Ismet Iskandar pembina sepakbola Persita saat itu, serta hadirnya tiga petinggi di wilayah Kabupaten Tangerang yakni Bupati terpilih A. Zaki Iskandar, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Iriawan kini menjabat Kapolres Tangerang Selatan dan Dandim 0510/Tigaraksa Letkol Inf Yogi Muhamanto. “Benar-benar menguras emosi, apalagi Persita sudah 8 tahun tak bermain di Tangerang. Kami rindu menyaksikan tim ini bermain dikandang sendiri, setelah lama menjadi tim musafir,” kata H. Agus Suparman striker Persita saat jaya tahun 2002. Di instgram Persita Official pun dibanjiri komentar dukungan. Para fans, terus mensuport, para pelatih dan manajemen klub, agar Persita terus meraih kemenangan agar kembali ke kasta tertinggi, Liga 1. "Masuk ke Liga1 harga mati," kata salah seorang suporter. A.Zaki Iskandar pembina Persita tak bisa menyembunyikan kegembiraannya melihat antusia penonton yang begitu besar. "Semoga ini menjadi momen kedewasaan penonton. Karena sepakbola harus menjadi hiburan semua kalangan, sehingga harus nyaman dan aman saat menonton," ujarnya. (rud)

Tags :
Kategori :

Terkait