Golkar Minta Buktikan DPT Ganda

Rabu 05-09-2018,04:09 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA - Parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menolak jumlah daftar pemilih tetap (DPT) final yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU). PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan temuan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melempar temuan data pemilih ganda itu sisaan Pemilu 2009. Temuan daftar pemilih ganda ini juga turut dikomentari kalangan aktivis. Ratna Sarumpaet lewat kicauan di Twitternya @RatnaSpaet, Selasa (4/9) meminta permasalahan tersebut klir secepatnya. “Tidak penting rezim mana yang mewariskan data pemilih ganda. Yang penting dibereskan! Jangan gelar Pemilu sebelum data pemilih ganda klir,” ucapnya. Dugaan adanya data ganda disampaikan Sekjen PKS, Mustafa Kamal. Ia menyebut saat ini koalisi opisisi tengah mengolah 137 juta daftar pemilih sementara (DPS) yang diberikan KPU. Dari olahan tersebut diperoleh beberapa pemilih ganda. “Dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda. Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS,” kata Mustafa, kemarin (Senin, 3/9) malam. Sementara itu, Golkar meminta dugaan adanya data ganda dalam daftar pemilih Pemilu 2019 yang dilontarkan kelompok oposisi harus dibuktikan. Jika tidak, tudingan tersebut bisa membuat gaduh pelaksanaan pemilu tahun depan termasuk pilpres. “Sekarang buktikan saja data tersebut kepada KPU," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Sadzily di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9). Ace menilai, penerapan sistem kependudukan elektronik sudah sangat maksimal. Sehingga, kecil kemungkinan adanya data ganda. Menurutnya, pembuktian apa yang disampaikan oposisi itu menjadi perlu supaya tidak terkesan mencari kesalahan KPU sebagai penyelenggara Pemilu. “Saya tidak ingin bahwa ini dijadikan alibi untuk mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan penyelenggara pemilu,” ujarnya. Dugaan adanya data ganda disampaikan Sekjen PKS, Mustafa Kamal. Dia menyebut saat ini koalisi opisisi tengah mengolah 137 juta daftar pemilih sementara (DPS) yang diberikan KPU. Dari olahan tersebut diperoleh beberapa pemilih ganda. “Dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda. Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS,” kata Mustafa kemarin malam. (rmol/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait